JURNALSECURITY.com| Padang – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah mengimbau agar wisatawan untuk lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan dibandingkan menikmati keindahan objek-objek yang dikunjungi di provinsi itu.
“Jangan karena ingin menikmati keindahan, memotret objek yang bagus dan tampil keren, malah melupakan keselamatan diri,” kata Ian Hanafiah di Padang, Senin (6/2/2017)
Ian menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan banyaknya wisatawan lokal maupun luar daerah yang mengunjungi lokasi-lokasi bukan objek wisata, namun memacu adrenalin dan cukup berisiko. Misalnya, lokasi rel kereta api yang berada di atas perlintasan Bukittinggi, Padang tepatnya di Kota Padang Panjang.
“Ini cukup berisiko. Hendaknya wisatawan dapat belajar pada kejadian di Niagara Mini atau Bendungan Koto Pulai, Padang yang menelan korban karena tidak mengutamakan keamanan,” lanjutnya seperti dikutip industry.co.id.
Ia berharap, wisatawan dan masyarakat setempat untuk lebih mengarahkan wisata ke hal-hal yang lebih positif dan tetap berhati-hati dalam mengunjungi objek-objek berisiko.
“Pemerintah di kabupaten dan kota hendaknya juga turut mengambil tindakan. Jangan nantinya setelah ada korban, baru ada ketegasan untuk keselamatan,” ujarnya.
Tak dipungkiri, dengan mengunjungi objek-objek berisiko sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam wisata ekstrem secara mutlak, sebab adrenalin setiap individu dalam menilainya berbeda-beda.
Ia menambahkan jika suatu kawasan memang berpotensi dijadikan objek wisata, pemerintah setempat hendaknya dapat mempersiapkan saran dan prasarana yang dibutuhkan sehingga dapat memenuhi kategori-kategori yang dibutuhkan.
“Nantinya dapat dipertimbangkan dari berbagai sisi kelayakan suatu kawasan sebagai objek wisata atau malah dilakukan pelarangan dalam berkunjung dengan aturan-aturan tertentu,” lanjutnya. [FR]