JURNALSECURITY | Manado–Adalah David Walangare, dulunya ia kerja serabutan menjadi sopir taksi, akhirnya pada tahun 2003 ia memilih profesi satpam untuk mencari nafkah keluarganya. Ia mengaku tidak merasa risih meski jadi satpam.
Terkadang dalam menjalankan tugasnya ia merasa jenuh, tapi ia menyiasatinya dengan menciptakan suasana baru, “Jangan di jadikan beban, berpikiran positif,dan ingat masa depan yang akan kita capai,” ungkapnya kepada Jurnal Security, Rabu (10/06).
Menurut David, pekerjaan satpam ini bukan sembarangan pekerjaan. Karena dalam prosesnya, ia harus melalui pembekalan pendidikan untuk mempunyai kemampuan atau keterampilan dalam menjalankan tugas sebagai seorang satpam.
Pengalaman yang paling mengesankan dalam menjalankan tugas yaitu bisa bekerja sama dengan pihak Polri dan TNI dalam pengamanan di suatu tempat karaoke atau diskotik, tempat hiburan malam,di mana satpam ,Polri dan TNI saling berbagi pengalaman dalam Tupoksinya masing-masing.
“Saya bangga menjadi seorang satpam, karena bisa membantu orang dan keluarga dalam kehidupan sehari-hari,” ujar lelaki yang ada di bawah naungan BUJP PT. Vandika Abadi.
David berpesan kepada rekan seprofesi satpam untuk terus mencintai profesi setiap waktu. Belajar lebih banyak dari orang lain maka niscaya di kemudian kita akan menjadi satpam yang profesional, yang dibutuhkan oleh setiap perusahan di bidang jasa pengamanan.
“Jangan membenci mereka yang mengatakan hal buruk untuk menjatuhkanmu, karena merekalah yang membuatmu semakin kuat setiap hari,” demikian mutiara kata David yang tinggal di Manado ini. [fr/her]