JURNALSECURITY | Jakarta — Pasca trending tropic di Twitter gegara cuitan “Polisi se-Indonesia bisa diganti satpam BCA aja gaksih,” Mabes Polri menanggapi positif reaksi kicauan tersebut.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Komisaris Besar (Kombes) Ahmad Ramadhan mengatakan, ungkapan-ungkapan para nitizen di jagat maya tersebut, adalah sebagai kritik pengharapan agar anggota kepolisian dapat bekerja lebih baik untuk masyarakat.
“Polri tidak anti terhadap kritik-kritik yang disampaikan oleh masyarakat,” kata Kombes Ramadhan, sebagaimana Jurnal Security kutip dari Republika, Ahad (17/10).
Pernyataan pertukaran peran, dengan mengganti anggota Polri dengan satpam bank tersebut, pun dikatakan Ramadhan, sebagai bentuk perhatian publik, terhadap Polri.
“Itu (Polri diganti satpam bank), menunjukkan masyarakat yang peduli terhadap kinerja kepolisian,” kata Ramadhan.
Sebab itu, Ramadhan mengatakan, agar anggota kepolisian juga mengintrospeksi diri atas kinerjanya sebagai pengayom, dan pelindung masyarakat.
“Pada prinsipnya, Polri sesuai dengan tugas pokoknya, akan melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat, serta memelihara keamanan, dan ketertiban masyarakat, juga melakukan penegakan hukum dengan menjunjung tinggi keadilan,” ujar Ramadhan.
Ramadhan, juga menegaskan, Polri, tak akan menindaklanjuti, pelaporan pihak manapun, atas kritik-kritik terhadap kepolisian itu.
Sebaliknya, kata Ramadhan, Polri siap menindaklanjuti pelaporan terkait ancaman-ancaman yang marak di dunia maya terhadap akun yang mengkritik kinerja polisi. Termasuk kata dia, adanya informasi tentang ancaman kekerasan terhadap salah satu akun media sosial (medsos) yang turut mengkampanyekan agar Polri diganti perannya dengan satpam bank.
“Kepolisian akan merespons dengan menindaklanjuti laporan atau pengaduan secara profesional, dan akuntabel. Polri memberikan perhatian terhadap permasalahan-permasalahan yang menjadi perhatian publik,” terang Ramadhan.
Sepanjang dua pekan lalu, kritik terhadap Polri masif di maya. Para nitizen mengkampanyekan, tagar #PercumaLaporPolisi. Hastag kritik tersebut, mencuat di jagat internet menyusul terungkapnya penghentian penyelidikan terkait kasus dugaan perkosaan ayah, terhadap tiga anak anaknya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kampanye kritik via medsos tersebut, dibalas oleh pengguna akun-akun nirkabel pendukung kepolisian, dengan mencuatkan hastag #PolisiSesuaiProsedur. Ramadhan, pekan lalu mengatakan, Polri tak mau terjebak dengan parang tagar tersebut.
“Tidak ada kita perang hastag. Jadi kita (Polri) tidak melayani perang-perang tagar,” ujar Ramadhan, Rabu (10/10).[lian]