JURNALSECURITY.COM | Gresik – Dalam upaya memperkuat sistem manajemen pengamanan di lingkungan Objek Vital Nasional (Obvitnas), PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) melakukan kegiatan benchmarking strategis ke PT Smelting Gresik, pada Rabu (25/6) bertempat di ruang Katoda PT Smelting, difasilitasi oleh PT Surveyor Indonesia sebagai mitra profesional di bidang asesmen dan implementasi sistem manajemen pengamanan.
Benchmarking ini merupakan langkah nyata INALUM untuk meningkatkan kapabilitas Sistem Manajemen Pengamanan (SMP) yang handal, modern, dan sesuai regulasi Kementerian Perindustrian serta Kepolisian Republik Indonesia.
PT Smelting dipilih sebagai objek kunjungan karena sama-sama berstatus sebagai Obvitnas Bidang Industri yang telah menerapkan sistem manajemen pengamanan sejak Tahun 2021 dengan hasil sertifikasi dan resertifikasi pada Tahun 2024 dengan predikat Emas di sektor industri peleburan logam.
“PT Smelting menyambut baik kunjungan benchmarking yang dilakukan oleh INALUM dan berharap bisa saling meningkatkan penerapan sistem manajemen pengamanan di masing-masing perusahaan kedepannya,” ujar Manager section General Affair, Indra SW Junor, dalam sambutannya mewakili direktur PT Smelting.
“Kami ingin saling bertukar gagasan dari praktik pengamanan yang sudah diterapkan PT Smelting selama ini, khususnya terkait pengamanan berlapis di kawasan industri vital dan sinergi pengamanan antar unit baik internal maupun eksternal,” ujar VP Departemen Keamanan PT INALUM, Firman Usman, saat merespon sambutan hangat dari PT Smelting.
Tim dari INALUM bersama fasilitator dari Surveyor Indonesia melakukan peninjauan langsung ke berbagai titik pengamanan strategis, termasuk gerbang utama, area produksi, ruang kendali CCTV, serta sistem akses kontrol.
Dalam sesi pemaparan, PT Smelting menjelaskan penerapan sistem pengamanan yang memanfaatkan teknologi, kompetensi personel dan dukungan infrastruktur yang dimiliki, serta kebijakan pengamanan dalam wujud SOP dan komunikasi maupun koordinasi antar pihak berkepentingan.
Selain teknologi, benchmarking juga membahas standar operasional prosedur (SOP) tanggap darurat, dan pengembangan kompetensi satuan pengamanan. “PT Smelting memiliki pola pelatihan rutin dengan melibatkan pihak BUJP guna mempertahankan kesiapsiagaan personel keamanan perusahaan, termasuk juga koordinasi rutin dengan TNI-Polri maupun aparat terkait untuk membangun kondusivitas keamanan di lingkungan obvitnas,” demikian disampaikan oleh Chief of Security PT Smelting, Denny Abriantoro, saat memberikan pemaparan didampingi oleh Superintendent Security Operation, Sampurno.
Sementara itu sebagai fasilitator kegiatan, PT Surveyor Indonesia, menilai benchmarking ini sebagai model sinergi antar industri strategis yang patut ditiru. “Tujuan kami tidak hanya menjembatani, tapi juga mendorong agar perusahaan-perusahaan Obvitnas dapat mengimplementasikan sistem pengamanan yang terstandarisasi, terukur, dan berkelanjutan,” kata Rosdiana T. Panjaitan, perwakilan dari PT Surveyor Indonesia.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antar pelaku industri nasional dalam membangun sistem pengamanan yang kuat, bukan hanya untuk melindungi aset perusahaan, tetapi juga sebagai bagian dari menjaga keberlangsungan operasional perusahaan serta mendukung keamanan nasional. (KLW)