JURNALSECURITY.com| Manila–Masalah keamanan menjadi problem pemerintah Filipina selama ini. Peredaran narkoba dan kejahatan menggunakan senjata api kerap terjadi di negeri lumbung padi ini. Tak ayal di Filipina, khususnya Manila, satuan pengamanan (Satpam) pun dipercaya menenteng senjata laras panjang, jenis shoftgun.
Seorang petugas keamanan bernama Victor Smilles yang bertugas di The B Hotel di Quezon City menyebut tidak semua petugas pengamanan dapat memegang senjata. Hanya petugas pengamanan yang punya lisensi dan pelatihan khusus dari pemerintah yang diperbolehkan membawa senjata tersebut.
“Kami bukan polisi. Kami petugas keamanan dan harus punya lisensi khusus, tidak bisa sembarang. Setiap bulan Januari kami rutin melakukan latihan,” tutur Victor, Senin (21/11).
Sampai saat ini, Victor mengaku belum pernah menggunakan senjata apinya untuk menangkal kejahatan. “Belum pernah sejauh ini. Tapi di Manila memang sangat riskan,” imbuhnya s eperti dilansir mediaindonesia.com.
Maraknya kejahatan dengan menggunakan senjata api di Filipina tidak lain karena kebijakan pemerintah yang tidak melarang jual beli senjata api.
Toko penjual senjata api pun tersebar di Manila seperti Shooters atau Lock n Load. Kawasan Metro Manila, Makati City, disebut daerah yang paling aman. Utamanya Makati City merupakan kawasan bisnis di pusat Kota Manila yang diisi para ekspatriat dari luar negeri.
“Makati City itu paling aman dan kebanyakan orang-orang asing malas jika beraktivitas di luar di Makati. Alasannya, keluar dari Makati akan terasa timpang sekali ekonominya,” tutur Nadia, pekerja asal Indonesia. [FR]