Indikator sejahtera Satpam bagian dari penghasilan yang diterima setiap bulannya bisa mencukupi untuk kebutuhan hidup keluarga baik untuk anak sekolah, biaya kesehatan, bantu keluarga, bantu orang tua dan lainnya. Tapi kenyataannya saat ini masih banyak Satpam yang gajinya dibawah standar regulasi yakni dibawah UMK/UMR.
Sejak lahirnya Satpam Indonesia dari 30 Desember 1980 Silam, usia Satpam hampir mendekati 44 tahun, kalau hitungan orang dewasa seharusnya Satpam Indonesia sudah layak sejahtera setidaknya pembayaran gaji standar pemerintah atau bahkan lebih karena diberikan tunjangan profesi dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, harapan yang kami tulis ini sebagai komunitas Satpam “inginnya sejahtera” ditinjau dari sisi penghasilan setiap bulannya, semoga pak Presiden mendengarkan dan mempertimbangkan juga bahwa Satpam sangat berkontibusi dan memberikan roda kehidupan untuk Negara tercinta ini “Indonesia”.
2. Siklus Perekonomian:
Bagi Satpam meskipun seorang bapaknya menjadi Satpam, setidaknya anak-anak kami kelak tidak mennjadi Satpam. Boleh dikatakan tidak ada yang bercita-cita menjadi seorang Satpam “melaikan karena terpaksa” karena kebutuhan ekonomi kehidupan baik sehari-hari maupun kehidupan di masa akan datang.
Syukur-syukur setiap bulannya bisa nabung dan anak-anak kami Satpam bisa melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi biar bisa memutuskan mata rantai kemiskinan dengan tidak menjadi Satpam. Karena biasanya setiap bulan, selalu was-was bahwa gaji selalu habis belum sampai tanggal gajian dibulan berikutnya “gali lobang tutup lobang”.
Jika kami tidak peduli dengan siklus ekonomi keluarga “maka anak-anak kami tetap ujung-ujungnya menjadi Satpam”, maka dari itu siklusnya akan kami putuskan supaya kelak nasib anak kami lebih baik dari bapaknya yang hanya menjadi seorang Satpam.
Dari sisi lain, terkadang banyak juga Satpam sebagai batu loncatan dan sebaliknya menjadi Satpam sampai lanjut usia “alias sampai pensiun maksudnya” itu pilihan masing-masing, karena nasib Satpam itu tidak ada yang tahu kecuali diri kita sendiri yang merubahnya dan garis tangan sudah ditentukan oleh tuhan yang maha kuasa.
Jadi, harapan kami Satpam begitu mulia pak. Selain menjaga keamanan dan kenyamanan dilingkungan, kami bertekad dan berjuang bahwa profesi Satpam bisa merubah kehidupan kami “apalagi di bantu oleh Pak Presiden” Insyallah semuanya berkah atas kepentingan dam kebutuhan masyarakat Indonesia.
3. Memanusiakan Satpam:
Pak Presiden inilah menjadi fenomena “karena yang bisa merubah “Satpam Sejahtera” adalah User atau pengguna jasa Satpam melalui kerja Sama penyedia jasa Satpam artinya diawal kontraknya deal-dealan untuk menentukan gaji Satpam, kalau kami ingin di manusiakan setidaknya gaji Satpam tidak dibawah UMR/UMK.
Tolong !!! Buatkan regulasi yang terintegrasi “Pak Presiden” bahwa gaji Satpam sama besarnya walaupun beda di tunjangan di setiap segmen atau proyek tempat kami bekerja. Semua unsur terkait bisa mendukung sesuai perannya masing-masing terutama pihak kepolisian, asosiasi, komunitas dan praktisi Satpam lainnya.