JURNALSECURITY | Bandung–Tahun 2014 menjadi awal perempuan bernama Ismaya ini memulai karir menjadi seorang satuan pengamanan perempuan (satpam) atau Secwan. Sebelum memilih profesi satpam, ia pernah bekerja sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan.
“Alasan aku jadi secwan karena profesi satpam sungguh mulia meski terkadang selalu disalahkan,” ungkapnya kepada Jurnal Security, Sabtu (13/6/2020).
Perempuan berjilbab yang biasa dipanggil Maya ini bekerja di bawah naungan BUJP RED Guard Security di Kopo Bizpark Bandung. Tepatnya di tugaskan di CV. Indoscot Feeding Utama di wilayah Kopo Bizpark Bandung.
Bagi pemilik tinggi badan 166cm ini, satpam adalah garda terdepan dalam menjaga tempatnya bekerja tetap kondusif dan aman di setiap perusahaan, baik itu perkantoran, hotel atau perindustrian. Namun demikian, Maya ingin secwan layaknya TNI dan Polri yang memiliki tunjangan masa pensiun.
“Satpam kesejahteraannya tidak ada tunjangan yang lebih seperti halnya pensiunan para Polri maupun TNI, padahal satpam ikut serta andil dalam mengamankan negara apakah itu bukan hal yang sangat mulia bagi seluruh profesi satpam,” ujar kelahiran Garut 15 Mei 1994.
Dalam menjalankan tugasnya, Maya juga pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan. “Saat itu ketika kerja di rumah sakit, saya selalu mengumumkan kepada pengunjung untuk tidak merokok di lingkungan rumah sakit, meskipun ada yang bandel tapi saya tetap terus mengarahkan dan mengumumkan agar tidak merokok di lingkungan rumah sakit,” kisahnya.
Bagi Maya, meskipun orang lain berbuat kurang baik kepada dirinya dalam menjalankan tugasnya, ia harus tetap berkomitmen dengan bekerja secara professional dan menjalankan SOP di lingkungan kerjanya.
“Hikmahnya setelah menjadi secwan mempunyai banyak kawan, bisa menghidupi keluarga, bisa membantu menjaga perusahan dan menjadi anak buah kepolisian,” papar perempuan yang sudah mengantongi ijazah pendidikan Gada Pratama ini.
Karena menjadi anak kandung kepolisian, Maya berharap agar masalah kesejahteraan lebih diperhatikan dan ditingkatkan lagi karena peran sekuriti juga ikut mengamankan negara.
“Benar tidak dipuji salah dicaci maki. Tugas adalah tanggung jawab dan kehormatan dan dengan itulah kami bangga dengan profesi satpam walau lelah tak terpandang dan benar tak dipuji, tetapi kami satpam hidup bertujuan untuk sebuah kemenangan bukan kekalahan seperti pecundang,” demikian mutiara kalimat Maya. [fr/her]
Ada alhamdulillah pt iss ada tunjangan pensiun