JURNAL SECURITY | Mojokerto–Suami istri yang sehari-hari bekerja sebagai satpam dan penjual nasi di Mojokerto, bakal berangkat haji tahun ini.
Suami istri itu bernama Dasuki (63) dan Yasmiati (40), warga Desa Kecapangan, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
Mereka akhirnya mendapatkan porsi haji dari Kementrian Agama RI setelah melunasi setoran pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 1445 Hijriyah atau 2024 Masehi senilai Rp 60.526.334.
Bagi keduanya, impian menunaikan rukun islam ke-5 ini tak serta merta bisa terealisasi. Mereka membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk menyelesaikan pembayaran hingga mendapatkan jadwal panggilan haji tersebut.
Penghasilan sebagai petugas keamanan di salah satu perusahaan itu sedikit demi sedikit dikumpulkan untuk mendaftarkan namanya dan sang istri untuk berangkat ke tanah suci.
“Proses pengumpulan uang saya menabung dulu di bank setiap hari ada Rp100 ribu saya sisakan,” ujar Dasuki, seperti dikutip Jurnal Security dari mili.id, Selasa (7/5/2024).
Ayah dua anak ini sejak Tahun 1998 telah bekerja sebagai satpam di perusahaan yang ada di Ngoro Industri Persada (NIP).
Namun, keinginan pergi haji, diidam-idamkannya sejak puluhan tahun silam. Hingga akhirnya uang tabungan yang dikumpulkannya secara rutin mulai disetorkan ke Bank Syariah yang ada di Kabupaten Mojokerto untuk mendaftarkan haji bersama istrinya.
Tekad kuatnya untuk berhaji itu didukung penuh sang istri yang juga berjualan nasi di area pabrik. Uang lebihan dari berjualan ikut dikumpulkan bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan beribadah haji.
“Dibantu istri kerja di warung, mengumpulkan sedikit demi sedikit,” tandasnya.
Usaha kuat dan disiplin itu rupanya membuahkan hasil. Pada Tahun 2024 ini nama Dasuki dan Yasmiati tercatat di daftar CJH asal Mojokerto dengan pemberangkatan embarkasi Surabaya pertengahan bulan Mei 2024.
“Saya daftar Tahun 2011 lalu. Alhamdulillah Tahun 2024 saya diundang Allah SWT,” ucap Dasuki.
Rasa haru itupun menyelimuti keduanya yang merupakan anggota aktif di salah satu perkumpulan Saka Bhayangkara dan Organisasi Radio Indonesia (Orari).
Sang istri, Yasmiati pun mengungkapkan rasa syukurnya yang tak terhingga. Keinginannya sejak puluhan tahun lalu untuk bertamu ke rumah Allah SWT, akhirnya terwujud tahun ini.
“Alhamdulillah sangat senang, karena sudah lama cita-cita saya dengan suami untuk datang ke Baitullah,” pungkasnya meneteskan air mata.[]