JURNALSECURITY | Lombok — Suksesnya ajang MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18-20 Maret, tak lepas dari peran petugas satuan pengamanan (Satpam) yang bertugas di lapangan.
Satu di antaranya adalah Kiki Eprina Arieanti, yang ditunjuk sebagai Kepala Satpam yang berhubungan langsung dengan Direktorat Security Dorna Sports selaku penyelenggara utama GP Mandalika.
Pekerjaan Satpam wanita (Secwan) telah menjadi profesinya, jauh sebelum bertugas sebagai tim pengaman MotoGP Mandalika. Bahkan, ibu tiga anak ini seakan menunjukkan bukti wanita atau perempuan Indonesia juga tangguh.
Sebelum bertugas di Mandalika, Kiki sudah lama berkutat di dunia keamanan penerbangan. Tepatnya sejak 2005, ia sudah 18 tahun mengabdikan diri sebagai Aviation Security (Avsec) di PT Angkasa Pura I di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, jabatan Kiki menjabat sebagai Airport Security Screening Manager. Sedangkan di ajang MotoGP Mandalika, perempuan kelahiran Surabaya 12 April 1986 ini menjabat sebagai Chief Security Event MotoGP dari AP I.
Dalam ajang MotoGP tersebut perempuan berhijab ini bertugas sementara. Begitu ajang MotoGP berakhir, dirinya harus kembali lagi ke PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Kiki mulai bertugas di Mandalika, terhitung sejak tes pra-musim bulan Februari hingga berakhirnya MotoGP di Maret.
Tugasnya melakukan pengamanan di Tier 1 dan Tier 2, sebutan wilayah pengamanan di Sirkuit Mandalika, meliputi area paddock, race control, media centre, medical centre, TV Compound, pit box, pit lane, inner circuit dan outer circuit.
“Mulai bertugas dari H-10 sebelum tes pra musim MotoGP hingga H+5 setelah MotoGP atau sampai 25 Maret,” ujar Kiki, Senin (22/3/2022).
Untuk pengamanan, terbagi dua tim. Pertama tim inti dan kedua security guard. Masing-masing beranggotakan lima orang. Semuanya merupakan petugas keamanan yang bertugas di PT Angkasa Pura 1.
Sementara dalam menjalankan tugas mereka dibantu oleh 198 personel Satpam lainnya. Para personelnya tersebut 100 persen merupakan putra putri asal Lombok, NTB.
“Kita bersyukur sangat dibantu dari putri putri lokal dan mereka benar-benar mendedikasikan tugasnya untuk kesuksesan MotoGP, karena ini membawa nama daerah dan tentunya bangsa Indonesia,” tuturnya.
Kendati minim pengalaman lantaran baru bertugas sebagai satpam dan hanya berbekal sertifikat satpam, menurut Kiki, 198 putra putri lokal NTB itu mampu menjalankan tugas dengan baik.
Kiki sendiri bukan satu-satunya perempuan yang bertugas sebagai petugas Satpam di ajang MotoGP. Ada enam perempuan lainnya yang juga bertugas sebagai petugas keamanan (Satpam)
Selama menjalankan tugas di MotoGP Mandalika, Kiki tidak menampik suka duka itu pasti ada. Namun, terlepas dari suka duka itu, dirinya mengaku bangga bisa ikut terlibat dan menjadi bagian pelaku sejarah dari kesuksesan MotoGP Grand Prix of Indonesia. Terlebih dia dipercaya mewakili PT Angkasa Pura 1.
“Kalau suka duka itu pasti ada, cuman apa ya sudah jadi tantangan dari bagian pekerjaan,” ungkapnya kepada Antara.
Selain itu, dirinya mengaku punya banyak pengalaman baru dan rekan baru selama bertugas membantu pengamanan MotoGP.
“Ketika kita sudah mengatakan siap maka apa yang kita lakukan juga harus siap. Itu pelajaran yang saya bisa petik dari tugas ini,” ujarnya.
Kiki pun mengajak perempuan di NTB maupun di Indonesia agar lebih memberdayakan diri, apapun jenis profesinya. Karena buat Kiki, perempuan adalah sosok yang kuat, tangguh, dan berdaya.
“Jadi apapun itu mau pahit, manis harus kita terima dan jadilah yang terbaik dalam bidang yang ditekuni, karena Tuhan akan memberikan jalan dari arah yang tidak duga-duga,” katanya.[lian]