JURNALSECURITY.com| Manila–Ribuan warga mengungsi dari daerah pesisir dan area rentan lainnya di Filipina timur, Minggu 25 Desember, saat topan dahsyat bergerak mendekat.
Para pejabat memperingatkan topan Nock-Ten ini dapat memicu gelombang air laut hingga setinggi 2,5 meter dan tanah longsor, meliputi semenanjung Bicol dan pulau-pulau terdekat.
“Kami pergi berkeliling menyerukan lewat megafon dan memberi petunjuk kepada orang-orang untuk sarapan, berkemas, dan segera naik truk militer,” kata Alberto Lindo, pejabat dari Alcala, sebuah desa pertanian yang dihuni 3.300 jiwa di dekat gunung berapi aktif Mayon, kepada AFP.
“Ada deposit abu besar di lereng. Hujan deras dapat menyapu lereng itu dan mengubur rumah kita,” sambungnya.
Layanan cuaca Filipina dan internasional mengatakan topan Nock-Ten, dinamakan seperti seekor burung yang ditemukan di Laos, diperkirakan menghantam Bicol pada Minggu sebelum mencapai sisa pulau utama Luzon, Senin 26 Desember.
Pusat Peringatan Topan Gabungan Amerika Serikat (JTWC) telah memprediksi kecepatan angin topan sekitar 231 kilometer per jam dan putarannya 278 km per jam ketika Nock-Ten mencapai daratan.
Nock-Ten, yang akan muncul di luar musim topan normal, mengganggu perayaan salah satu hari libur paling penting dalam kalender keagamaan di Filipina. Semua layanan feri dan beberapa penerbangan komersial ditunda.
Sebelumnya, terjangan badai menghancurkan kota Tacloban dan sekitarnya saat super topan Haiyan melanda Filipina tengah pada November 2013, membuat 7.350 orang tewas atau hilang.
Rata-rata sekitar 20 badai dan topan menyerang Filipina pada setiap tahunnya. (FR)