JURNAL SECURITY | Jakarta–Kolega Satpam dan jajarannya, sering kali menghadapi situasi yang super sibuk sehingga sedikit mengalami kesulitan mengatur semua kegiatan yang berhubungan dengan Satpam seperti aktivitas harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan, semua kegiatan internal dan eksternal sehingga mengakibatkan pekerjaan menumpuk ” karena semua dianggap penting” dan binggung mau mulai dari mana?
Mamange pekerjaan menjadi landasan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sesuai jabatannya masing-masing, baik aktivitas rutin maupun aktivitas non rutin diberbagai objek seperti Direktur Satpam membuat strategy dan suntainnability jangka panjang serta memitigasi risiko yang akan dihadapi baik tahun depan sampai lima tahun akan datang dan Tahun-tahun berikutnya, serta pertumbuhan perusahaan yang stabil dan memberikan keuntungan bagi semua sumber daya Satpam yang berada dalam perusahaannya.
Manajemer Satpam level midlle up seperti area manager, site manager, operation manager dan sejenisnya mempunyai perencanaan jangka menengah dan transisi jangka panjang yang fokus pada memastikan kegiatan operasional berjalan sesuai dengan rencana terutama ditinjau dari “prosedur kerja, sumber daya Security, penggunaan teknologi, konsep pengamanan, action plan yang sudah direncanakan, dan lain sebagainya”.
Sedangkan level supervisor kebawah seperti Team leader sampai dengan operator yakni personal Satpam “memastikan berada di tempat kerja dengan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai instruksi dari pimpinan berjalan tanpa ada kendala atau komplain dari user atau klien” solusinya konsisten melakukan pengawasan dan perbaikan ditempat kerja baik dari etika bekerja maupun kemampuan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan lainnya.
Kemudian setelah semua aktivitas telah di breakdown buatkan manajemen prioritas atau tingkat urgensi dari pekerjaan yang dianggap penting dan tidak penting dikerjakan pada waktu tertentu, berikut akan diuraikan manajemen prioritas Satpam berdasarkan teori “Jendela Johari – Stephen R. Covey dalam buku strategy dan kreativitas” dengan konsentrasi pada analisa dan pengalaman sebagai sumber daya Satpam: