1. Penting dan Mendesak (Genting) :
Secara garis besar beberapa poin kegiatan dunia persatpaman hampir sama, yang mana semuanya akan dikerjakan namun bila semua Satpam dari kalangan operator sampai dengan pimpinan tertinggi bisa fokus, tentunya pekerjaan jauh lebih mudah berdasarkan tanggung jawab yang ditetapkan oleh manajemen atau pengelola Satpam tersebut.
Dalam keadaan genting atau kritis semua pemangku kepentingan Satpam pasti panik dan mencari strategy untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, hal seperti ini sangat special, urgensi, emergency dan harus diberikan respon secepat mungkin karena “berpotensi terhadap keberlangsungan perusahaan atau bisnis jangka panjang”
Seperti contoh begini, di suatu tempat kerja mengalami situasi yang tidak memungkinkan karena terjadi keributan masal yang dilakukan oleh karyawan sehingga berdampak kepada tutupnya operasional. Dan peran Satpam menjadi kesulitan tentunya dari peran manajerial level akan menganalisa dan turun melihat keabsahan atau keaslian informasi yang diterima sebelumnya.
Dari peran pengguna jasa Satpam yakni klien, menginginkan situasi tidak terjadi keributan maka dari itu meminta owner penyedia jasa Satpam ikut hadir dalam menangani masalah ini. Oleh karena itu, dengan tidak berpikir panjang semua team atau pasukan akan support untuk mengamankan kondisi tersebut, bila memerlukan eskalasi akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat.
Permasalahan lainnya bisa juga berhubungan dengan temuan audit yang harus diselesaikan sesuai deadline, pelanggaran dan penyimpangan sehingga berakibat berakhir kontrak, pengguna jasa mengajak meeting dalam waktu pada hari itu juga, karena ada beberapa hal yang penting untuk dibahas terutama kualitas pengamanan yang berada dalam pengawasan klien atau pengguna jasa Satpam tersebut.
Menjadi perhatian khusus, bagi penyedia jasa Satpam “bila diminta hadir untuk meeting karena sesuatu hal yang urgensi, agar meluangkan waktu bersama team untuk mengikuti meeting dan mencari solusi yang diinginkan oleh klien” jangan sampai hanya bisa ngeles atau banyak alasan karena sibuk dengan kegiatan lain, karena ini penting dan klien membutuhkan kehadiran untuk berdiskusi bersama.
Fenomenanya begini, dari level manajernya sibuk dan level pimpinannya belum bisa hadir untuk diskusi, sehingga menjadi catatan untuk di evaluasi kerja sama di tahun berikutnya “sebetulnya hal seperti ini bisa dibangun koordinasi dan komunikasi sebaik mungkin, jangan menunggu masalah yang serius” sangat tidak tepat untuk tidak peduli segala prioritas, please, pikirkan bisnis jangka panjang “jangan sampai terkesan hanya menempatkan Satpamnya saja di tempatnya klien”.
Situasi ini boleh dikatakan “Kritis” yang berdampak terhadap orang banyak, bisa juga kondisi banjir “semua karyawan terjebak” secara otomatis dari sisi petugas keamanan harus memberikan respon dan hal ini tentu membutuhkan eskalasi kepada pimpinan Satpam agar pelaksanaan evakuasi berjalan baik dengan kerja sama pihak internal maupun pihak eksternal lainnya.
Jadi, pengguna jasa Satpam harus mempertimbangkan juga “jangan aji mumpung atau mentang-mentang menjadi pihak klien” tidak bisa merasakan sebagai pengguna jasa? Keduanya, harus memahami karakter masing-masing baik secara individu maupun kelompok “harus sama-sama tahu diri” agar kedepannya bisa saling mengisi, meskipun sebagai raja karena menjadi bagian team manajemen.
Kata kuncinya, harus merespon situasi krisis dan situasi yang tidak memungkinkan, persoalan yang sangat mendesak dengan berbagai masalah, dan yang paling dominan belum menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, mendapat proyek baru yang dadakan, dan meeting dengan customer lainnya.