JURNALSECURITY | Jakarta — Satpam yang bertugas di perumahan Puri Surya Jaya Gedangan, M. Sholeh bisa tersenyum manis. Pasalnya, setelah sekian lama menyisihkan hasil gajinya menjadi Satpam, ia akan berangkat haji bersama istrinya tahun ini.
Sholeh dan istri merupakan warga Karangbong RT 06 RW 02, Kecamatan Gedangan. Ia dipastikan berangkat ke tanah suci setelah melunasi pembayaran haji pada tahun 2020 silam.
“Setiap gajian saya serahkan ke istri saya untuk ditabung biar bisa naik haji. Makan seadanya yang penting saya sama istri cukup. Kebetulan anak-anak saya sudah mandiri jadi saya tidak mau ngerepoti mereka,” ujar Sholeh sebagaimana dikutip Jurnal Security dari Radar Sidoarjo (Group Jawa Pos).
Hingga saat ini, ia tak menyangka telah melalui fase demi fase lebih kurang 20 tahun untuk bisa berangkat haji. Sholeh menjadi calon jamaah haji yang tidak perlu menambah ongkos haji yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 49,8 juta.
Sebagaimana ketentuan yang berlaku, jamaah yang telah melunasi sejak tahun 2020 tidak akan dikenakan biaya tambahan lagi untuk berangkat di tahun 2023 ini.
Padahal, Sholeh dan istri sebelumnya sempat bingung pasca mendengar kabar adanya kenaikan harga ongkos naik haji.
“Saya sama istri bingung, tambahan uang dari mana lagi. Saya tiap hari hanya bisa berdoa ya Allah takdirkan saya untuk berangkat haji bersama istri saya. Doa itu yang saya baca berulang-ulang,” terangnya sambil menangis.
Pria 49 tahun itu merasa bersyukur dan tak kuasa menahan air mata saat menerima kabar bahwa ia bisa berangkat haji tahun ini.
Kini, Sholeh siap menjalani rukun Islam kelima dan berangkat menunaikan ibadah haji bersama ribuan jamaah lainnya dari seluruh Indonesia.[lian]