JURNALSECURITY | Tel Aviv — Salah satu pemuda Palestina tewas ditembak tentara Israel setelah dirinya menabrakkan kendaraan ke pos penjagaan Israel di Tepi Barat, Minggu (5/12/2021) malam waktu setempat. Aksi pemuda itu juga melukai satu petugas keamanan Israel.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, Benny Gantz, petugas keamanan tersebut sudah dirawat di rumah sakit, dan ia pun memuji respons petugas yang langsung menembak pelaku.
Media Israel menyebut pelaku penabrakan itu ditembak mati. Namun, Kementerian Pertahanan Israel enggan berkomentar lebih jauh.
Serangan ini terjadi hanya dua hari setelah aksi penusukan oleh seorang warga Palestina di dekat Kota Tua Yerusalem. Penusukan ini melukai satu warga Israel.
Aparat keamanan juga menembak pelaku tersebut ketika hendak menusuk seorang polisi perbatasan. Pelaku kemudian tewas akibat luka tembak.
Beberapa tahun belakangan, sudah terjadi belasan serangan penusukan, penabrakan, dan penembakan yang dilakukan warga Palestina.
Sebagian besar insiden itu dilakukan oleh pelaku tunggal. Kelompok milisi Palestina memuji aksi-aksi itu tetapi mengklaim tidak mengoordinasinya atau bertanggung jawab terhadapnya.
Namun di sisi lain, tentara Israel dikritik secara luas karena dianggap mengerahkan kekuatan berlebihan untuk mengatasi serangan. Organisasi hak asasi manusia menyebut aparat Israel kerap membunuh pelaku yang dapat ditangkap dan tidak menghadirkan ancaman langsung.
Pada Sabtu (4/12) lalu, respons aparat atas aksi penusukan di Yerusalem pun menuai sorotan. Rekaman video oleh saksi mata menunjukkan polisi terus menembaki pelaku kendati ia sudah terjatuh. Polisi juga menghalangi tenaga medis yang hendak memberikan bantuan kepada pelaku.
Kementerian Hukum Israel mengatakan, dua aparat yang terlibat dalam insiden tersebut sudah diperiksa, tetapi kemudian dilepaskan. Perdana Menteri Naftali Bennett pun memuji respons polisi terhadap serangan penusukan tersebut.[lian]
