JURNALSECURITY.com| Batam–Tak butuh waktu lama bagi Ismail untuk mengambil keputusan menjadi bukan orang gajian. Enam tahun menjadi satuan pengamanan (Satpam) membuatnya percaya diri untuk berani merintis bisnis jasa pengamanan di Batam.
Kecintaannya terhadap profesi satpam ini ia mulai sejak tahun 2009. Menurutnya, profesi satpam adalah pekerjaan yang mulia. “Karena saya menyukai profesi security pekerjaan yang terhormat dan mulia bisa menafkahi rejeki yang halal buat anak istri,” kata Direktur Utama PT Raja Jaya Mandiri kepada JurnalSecurity.com, Selasa (7/2/2017).
Kecintaannya terhadap profesi satpam ini ternyata mengetuk hati Ismail untuk memberikan yang terbaik bagi security. Melalui perusahaan yang ia bangun bernama PT. Raja Jaya Mandiri (RJM) ini ingin memberikan yang terbaik untuk security dan kliennnya.
Tak seperti membalikkan telapak tangan, lelaki kelahiran Palembang, 1 Maret 1982 ini memulai bisnis tahun 2015 harus banting tulang untuk bisa mempertahankan kerajaan barunya. Bahkan istrinya juga terjun berjualan guna menutupi kebutuhan diawal merintis. Ia hanya bersama tiga staf dan satu satpam saat memulai.
“Saya dan istri dangan terpaksa menitipkan anak kami Ayunda Maharani berusia 2.5 tahun ke neneknya. Satu tahun, kami berjuang, hati ini sedih dan menangis jauh dari anak yang masih lucu dan butuh kasih sayang orangtuanya. Kami niatkan, ini semua kami lakukan demi masa depan anak,” kisahnya haru.
Selama setahun, Ismail tidak mendapatkan pemasukan, namun Ismail yakin akan mampu melewati cobaan ini. “Niat saya harus berhasil, mewujudkan mengembangkan RJM ini. Biar saya bisa bantu keluarga, membantu orang banyak dan teman-teman security yang belum mendapatkan pekerjaan,” kata suami Nila Wijayanthi Putri.
Putra pasangan Mat Romlan dan Maryani ini mengakui jika tantangan membangun dunia pengamanan cukup berat, persaingan juga sangat ketat, namun Ismail tidak putus asa, ia yakin rejeki sudah ada yang mengatur. Ismail hanya berusaha yang terbaik untuk bisa eksis di dunia pengamanan.
Untuk memberikan kualitas satpam yang baik, Ismail sering melakukan kontrol langsung satpam RJM yang bertugas. “Saya selalu sampaikan ke rekan-rekan satpam RJM tanpa security di lapangan, RJM ini bukan apa-apa, kalau pelayanan di lapangan baik, maka akan berdampak pada RJM,” kata bapak tiga putri ini.
Ismail yang backgroundnya sebagai satpam memahami kebutuhan para satpam. Ia berharap satpam tidak lagi dipandang sebelah mata. Security adalah garda terdepan dalam pengamanan, peran security luar biasa dalam berkontribusi mengamankan dan ketertiban masyarakat.
Kini, RJM telah memiliki klien dari perusahaan deale, pelabuhan, dermaga pertamina, dan rumah sakit. “Saya berharap security di Indonesia, baik itu organik atau bukan organik sejahtera dan dihargai,” tegas penghobi olahraga fitnes ini.
Bagi Ismail, ketika dirinya menjadi satpam sangat terkesan dengan saat mengikuti pusat pendidikan dan pelatihan Gada Pratama di Polda Kepri angakat pertama tahun 2014. “Saat kami makan bersama, istrahat di barak inilah pengalaman paling menarik bersama taman seperjuangan,” katanya. [FR]
