JURNALSECURITY | Jakarta — Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh aparat keamanan di daerah, khususnya di wilayah konflik untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tersebut.
Demikian hal itu dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohamad Adib Khumaidi, dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (11/3/2023)
Lebih lanjut, hal itu penting untuk mengatasi kendala dalam pemerataan dokter, utamanya dokter spesialis di daerah.
Dari informasi yang dihimpun IDI, ada dokter Soeko yang meninggal saat peristiwa kerusuhan Wamena, Papua tahun 2019.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya dokter Soeko Marsetiyo. Dokter Soeko gugur saat bertugas ketika ada demonstrasi di Wamena, Papua.
“Saya kira ini yang penting bahwa kita akan tetap dikawal dan kedua tentu tenaga kesehatan ini menjadi tenaga kesehatan gabungan. Karena dilaporkan di beberapa daerah tertentu, tenaga kesehatannya minim,” kata Nila dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes Jakarta, Senin (30/9/2019).
Lalu, kilas balik pada 15 September 2021, petugas Gabungan TNI dan Polri menemukan dua tenaga kesehatan yang dilaporkan hilang pasca penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap Puskesmas dan rumah tenaga medis di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua. Satu di antaranya meninggal dunia.
Kemenkes dan perhimpunan dokter bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sepakat untuk memberikan perlindungan pada tenaga kesehatan yang sudah ada.
Selain itu, mereka menyatakan telah membentuk tenaga kesehatan gabungan yang disiagakan di Papua.
Berkaca dari kasus meninggalnya dokter Mawar, satu-satunya spesialis paru yang ditemukan meninggal di kompleks tempat tinggalnya di RSUD Nabire, Papua Tengah, Kemenkes angkat bicara.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan soal jaminan keamanan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Papua.
Menurut Nadia, sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah (pemda) setempat. Aparat keamanan juga diminta agar nakes mendapat perlindungan.
“Tentunya, sejak ada beberapa kejadian sudah dikoordinasikan dengan pemda setempat dan aparat keamanan di sana untuk memastikan nakes yang bertugas mendapatkan perlindungan keamanan,” kata Nadia sebagaimana dikutip Jurnal Security dari Liputan6.com, Jumat (10/3/2023).[lian]