JURNAL SECURITY | Gresik–Abdul Qohar, seorang pria yang dahulunya bekerja sebagai satpam kini sukses berjualan mie ayam dengan nama Mie Ayam Cak Hank. Kini, pria berusia 33 tahun ini sudah memiliki enam karyawan.
Kesuksesan Hank, sapaan akrabnya, tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Jatuh bangun dalam dunia usaha sudah dilaluinya selama bertahun-tahun.
Dulu, setelah lulus SMA, Hank melanjutkan kuliah di Surabaya. Tidak bertahan lama ia memutuskan untuk keluar dari bangku kuliah demi merawat adiknya yang sakit-sakitan. Kedua orang tuanya sudah wafat.
Kerasnya hidup membuatnya memilih untuk bekerja, mulai dari pekerja pabrik, pegawai supermarket, kemudian menjadi satpam di salah satu BUMN di Kabupaten Gresik.
Tahun 2016 dia menikah. Waktu untuk keluarga masih tersita. Qohank akhirnya keluar dari pekerjaan sebagai satpam pada tahun 2018.
Dia menggunakan uang pesangon untuk membeli sepeda motor dan dimodifikasi menjadi sepeda motor roda tiga untuk berjualan.
Dia memberi nama Mie Ayam Hank. Berbekal sebagai anak yang hidup mandiri. Qohank nekat keliling jualan mie ayam.
Panas terik, hujan, dilaluinya sambil berjualan mie Ayam. Hingga akhirnya dia memutuskan jualan di depan SPBU yang berada di Jalan KH Syafi’i, Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik.
Masih dengan sepeda motor roda tiga, dengan harapan para pengguna jalan mampir, untuk membeli dagangannya.
Ternyata, peluang itu tidak meleset. Pembelinya kian ramai. Ternyata, perjalanan tidak ‘semulus’ itu.
Sepeda motor roda tiga miliknya yang diparkir di pinggir jalan, menjadi korban tangan ‘jahil’. Beberapa spare part-nya hilang. Setiap hari.
Qohank beralih menggunakan rombong berjualan Mie Ayam, Kemudian laris manis dan membuka stan. Di depan SPBU Suci.
“Desember 2018 masih satu stan, tahun berikutnya dua stan, tahun 2020 saya punya tiga stan,” kata Qohank, dilansir Tribunnews.com, Kamis (25/1/2024).
Begitu juga dengan jumlah karyawannya. Dari satu orang, kemudian bertambah dan bertambah. Hingga sekarang punya enam karyawan.
Pandemi melanda, ternyata tidak membuat usahanya goyah. Selama pandemi Covid-19, Mie Ayam Hank sukses menyabet penghargaan dari salah satu aplikasi layanan pesan antar makanan. Mie Ayam Hank dinobatkan terlaris se-Surabaya Raya.
Traffict penjualannya melalui aplikasi mencapai ratusan selama pandemi Covid-19. Sebelum jam malam masa PPKM, mie ayam jualannya sudah ludes terjual.
Kini Qohank sudah punya enam karyawan. Setiap hari, rata-rata ratusan porsi Mie Ayam ludes terjual. “Rata-rata 400 sampai 500 porsi setiap hari, belum termasuk saat akhir pekan,” kata Qohank.
Satu porsi Mie Ayam Hank harganya Rp 12 ribu. Ada toping pentol 3 ribu, kepala ayam 3 ribu, ceker 3 ribu, telor puyuh 3 ribu, siomay 3 ribu. Mie Ayam Hank buka pukul 11.00 sampai 23.00 Wib. Rata-rata omsetnya per bulan mencapai ratusan juta.
Saat ini Qohank berencana membuat cabang baru. Rencananya akan bukan buka setelah Hari Raya Idul Fitri. [fr]
Sumber: tribunnews.com