JURNALSECURITY.com–Konsep smart city mulai santer dibicarakan. Kehadiran smart city, diharapkan dapat memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, terlebih keamanan masyarakatnya. Untuk itu pelaku industrial security memiliki peran penting dalam mewujudkan smart city ini. Berikut laporannya.
Ke depan, perkotaan-perkotaan di dunia cenderung menggunakan konsep smart city. Kecanggihan teknologi menuntut pengelola kota akan beralih ke pemakaian teknologi dalam mewujudkan smart city. Kendati lebih efektif dan efisien, tetap harus mengedepankan pendekatan kemanusiaan, sebab canggihnya teknologi jika digunakan manusia jahat akan berakibat fatal dan menghancurkan.
Ketua Umum Asosiasi Profesi Security Indonesia (APSI) Azis Said SE menegaskan bahwa teknologi informasi telah merambah masuk dalam pembangunan sebuah kawasan khususnya perkotaan dan industri. Sejumlah kota besar di Indonesia mulai mengkampanyekan diri sebagai smart city dengan rangkaian pembangunan infrastruktur mempergunakan teknologi yang menjadi kebutuhan masyarakat modern. Keberadaan perusahaan tidak bisa menghindar dari kebutuhan tersebut, termasuk pengelola security perusahaan.
Apabila para profesional bidang security tidak menyesuaikan diri dengan kebutuhan dikhawatirkan akan dikesampingkan oleh pelaku usaha. “Akan berbahaya jika pengelola yang menggunakan teknologi nanti justru diserahkan kepada tenaga ahli asing,” ujarnya.
Azis mengatakan, pemahaman masyarakat tentang konsep pengamanan berkaitan dengan konsep smart city masih minim. Kebanyakan masyarakat masih memiliki pemahaman bahwa bicara pengamanan perusahaan hanya berbicara tentang satpam. Padahal satpam hanya pengamanan fisik belaka sementara keamanan perusahaan memiliki spektrum luas, antara lain tentang hubungan industrial, comunity development dan CSR, pengamanan informasi dan lain sebagainya. “Berbicara tentang smart security tidak bisa lepas dari konsep Crime Prevention True Environment Desan (CPTED),” terangnya.
Meskipun teknologi dalam konsep smart city dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian yang cepat, namun di kawasan tersebut akan rawan tindak kejahatan, pencurian, aksi masa hingga terorisme. Semua pihak perlu menyiapkan diri untuk menyongsong smart city dengan pembinaan anggota satpam, manager security dan manager satpam dalam pengamanan korporasi, serta memahami tantangan ancaman keamanan kota-kota berbasis smart city. “Semua pimpinan perusahaan dan pemangku kepentingan harus dapat membedakan peran manager satpam dan manager security,” tuturnya. [FR]