JURNALSECURITY.com|Jakarta–Negeri ini sebentar lagi memiliki pesawat udara nirawak (drone) baru. Baru-baru ini, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) bersama dengan konsorsium sudah siap menguji drone tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) di 2019.
“MALE ini bisa terbang dengan jangkauan lebih jauh, muatan lebih banyak, durasi terbang lebih lama bisa 24 jam, digunakan untuk ‘surveillance’ perbatasan karena sifatnya lebih ke arah untuk pertahanan dan keamanan,” kata Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe di Jakarta, baru-baru ini.
Wahyu menjelaskan, prototipe MALE akan selesai pada 2018. Sementara itu, Kepala Program Drone BPPT Joko Purwono mengatakan MALE akan sudah bisa diuji coba pada 2019. Kolaborasi pengerjaannya dilakukan BPPT dengan konsorisum yang diantaranya ada PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, Kementerian Pertahanan dan Keamanan hingga Institut Teknologi Bandung (ITB).
Berbeda dengan pesawat udara nirawak yang lebih kecil yang dikembangkan BPPT seperti Alap-alap yang berbahan bakar bensin dengan oktan 98, menurut Joko, nantinya MALE yang berukuran lebih besar akan menggunakan avtur. Pesawat ini dikembangkan untuk mampu terbang selama 24 jam dan mampu mencapai ketinggian hingga 30.000 kaki, dengan tidak hanya membawa kamera tetapi juga dapat membawa radar. [FR]