JURNALSECURITY| Pinrang–Pendapatan satpam dan petugas retribusi di Pasar Sentral ternyata sangat kecil. Padahal, dulunya mereka sempat mendapat honor yang lebih baik.
Saat ini pendapatan para petugas pasar tersebut hanya Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per bulannya. Sangat kecil untuk biaya hidup sebulan.
Koordinator Indonesia Timur Corruption Watch, Jasmir, menyesalkan hal itu. Kata dia, sebelumnya gaji mereka di atas yang diterima saat ini.
Dulunya mereka menerima honor dari Rp700 ribu hingga Rp1 juta per bulannya. “Saya tidak mengerti kenapa bisa honor mereka turun. Padahal dulu cukup besar,” ungkapnya seperti dilansir fajaronline.com, Selasa, (12/9).
Dia mendesak agar semua tunggakan gaji para satpam dan pengusaha retribusi dicairkan. “Sudah kelewatan kalau pemerintah tahan gaji mereka. Kita akan desak kalau memang pekan ini belum dibayarkan,” tambahnya.
Rudi, salah seorang warga mengaku heran dengan kondisi gaji para satpam dan petugas retribusi. Gaji sebesar Rp350 ribu itu sangat kecil dan tak sesuai dengan kondisi ekonomi saat ini.
Rudy bahkan membandingkan dengan gaji satpam dan petugas retribusi di daerah lain. Utamanya kabupaten dan kota yang ada di sekitar Pinrang.
“Parepare saja Rp1,5 juta gajinya. Sidrap kayaknya juga begitu gajinya per bulan. Cuma Pinrang saja yang sedikit sekali begini,” ungkapnya.
Sebelumnya, seorang satpam yang enggan disebut namanya mengaku honornya tertunggak dua bulan yaitu Juli dan Agustus. “Sudah dua bulan tak dibayarkan. Padahal honorarium kita sangat kecil. Apa ini mau dipakai makan,” ungkapnya, Senin (11/9).
Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Sumber Daya Air dan Mineral Pinrang, Nazruddin berjanji akan turun langsung melakukan kroscek. Jangan sampai ini hanya kabar yang tak jelas kebenarannya.
“Kalau memang belum dibayar pasti kita akan proses. Kami juga tak ingin honor pegawai ini tersendat,” ungkap Nazruddin. [FR]
Sumber : FajarOnline