JURNALSECURITY | Jakarta — Pertumbuhan perkembangan teknologi digital semakin pesat, kususnya pada dunia gawai di mana anak-anak saat sangat familiar dalam menggunakan gadget tersebut.
Untuk itu, diperlukan perhatian khusus agar anak tidak melihat sesuatu yang negatif dari gawai tersebut, seperti melihat konten pornografi, dan mengkonfirmasi informasi yang didapatkan, selektif dalam memercayai informasi, dan menghindari situs perjudian.
Pada acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital dengan mengusung tema “Tips Menjaga Keamanan Anak di Dunia Digital”, pada 28 Juni 2021 lalu, Wali Kota Tanjungbalai, Waris mengatakan faktor pendukung terciptanya keamanan anak pada saat menggunakan internet sebagai antisipasi di dunia digital, yaitu orang tua.
Waris meminta, agar orang tua harus tetap mendampingi anaknya ketika mereka bereksplorasi dengan internet rumah dan senantiasa membimbing.
Sementara dilaporkan IDN Time, Psikolog, Sulastry Pardede menjelaskan orang tua perlu memberi batasan usia untuk memberikan gadget kepada anak, membatasi screen time dan orang tua juga harus mendampingi anak-anak. Jadi para orang tua harus konsisten memberi peraturan kepada anak-anak dalam bermain internet.
Dosen Ilmu Komunikasi, Rasianna B. Saragih mengatakan orang tua bisa menanamkan 3 hal untuk mengantisipasi keamanan di dunia digital seperti, mengembangkan kreativitas, kolaborasi dan kritis dalam berpikir.
Sedangkan Dosen Unisba Bekasi, Dr. Akmal Rizki Gunawan menuturkan ketika kita bermedia sosial kita harus tahu etika berkomunikasi. Pengarahan orang tua sangat penting untuk para anak, sehingga membuat anak memakai digital dengan baik.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber.
Salah satunya dari Rachmad Fuji memberikan pertanyaan kepada Sulastry Pardede tentang bagaimana cara mengedukasi digital skill orang tua siswa agar dapat mendukung dan mendampingi kegiatan belajar daring anak di rumah sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung lebih maksimal?
Sulastri mengakui ada keterbatasan orang tua dengan teknologi yang sekarang, di ibu kota orang tua lebih terampil tapi tidak semua untuk orang tua yang ada di pelosok mengenal teknologi.
“Penting juga untuk orang tua sabar saat mengajari anak-anak dalam mengerjakan tugasnya, dan orangtua mengajari anak untuk mensubmit tugas, jadi ketika orangtua tidak ada di samping anak, anak sudah paham,” ujarnya.[lian]