JURNAL SECURITY | Demak– Ada banyak cara untuk bisa menarik perhatian calon pelanggan dalam berdagang, salah satunya perempuan di Demak, Jawa Tengah sukses berjualan kerupuk goreng pasir dengan motor gede warna pink. Kisah sukses yang menginspirasi dari emak-emak ini pun videonya viral di media sosial.
Pengusaha UMKM sukes itu bernama Herlinah atau sering disapa Ndo Lina berusia 36 tahun, warga Desa Ngelokulon, Kecamatan Mijen, Demak, Jawa Tengah. Sebelum usaha kerupuk dia sempat merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai sekuriti atau satpam.
Dia bersama putrinya kemudian pulang kampung halaman di Demak. Selain karena keadaan saat itu, dia memutuskan pulang kampung ke Demak karena kondisi kedua orang tuanya sudah renta. “Saya single mom sudah 16 tahun berjuang sendiri, dulunya merantau ke Jakarta sempat kerja di bagian sekuriti, ya karena keadaan akhirnya pulang kampung,” ujar Lina dilansir jateng.inews.id. Kamis (11/1/2024).
Dia menceritakan, awal mula datang di Demak, sempat bingung mau kerja apa. Sementara dia harus memenuhi kebutuhan putrinya. Didorong tekad yang keras, dia kemudian meneruskan usaha orang tuanya berjualan kerupuk. Untuk memasarkan kerupuk, dia sering mengunggah ke media sosial tentang aktivitasnya berjualan.
Caranya yang nyentrik berjualan menggunakan motor gede (moge) lalu viral di media sosial. Usahanya ini melejit dengan banjir pesanan.
Dia mengungkapkan, alasan menggunakan moge berwarna pink itu dalam berjualan. Setiap sore dia menggunakan moge tersebut untuk menemui para pelanggannya yang telah menanti. “Itu motor keluarga,” katanya.
Usahanya semakin berkembang pesat setelah videonya menggunakan moge viral di media sosial. Bukan dari kalangan Demak dan sekitarnya, pesanan kerupuk goreng pasirnya juga datang dari luar kota hingga luar negeri.
“Di Facebook juga banyak. Ya banyak yang sayang, suka tapi yang julid juga banyak tapi itu hal biasa,” katanya.
Dia menyampaikan rutinitasnya, setiap hari di waktu fajar mengolah adonan kerupuk lalu pagi harinya mulai dijemur. Sedangkan sore, dia mulai menjual kerupuk ke pasar tradisional, lalu pada malam hari dia menggoreng kerupuk tersebut. “Hujan-hujan, kepanasan, kena debu sudah biasa saya jalani,” katanya. [fr]