JURNALSECURITY.com| Banjarmasin– Prospek usaha outsourching menjanjikan, tidak hanya di Kalsel, tetapi juga terjadi secara nasional.
Menurut Sekjen BPP Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) Agoes Dermawan, setiap bulan selalu ada pertumbuhan lima sampai enam persen perusahaan outsourching. Demikian kata Agoes saat menghadiri Musyawarah Daerah I DPD ABUJAPI Kalsel di Banjarmasin, Selasa (7/3/2017).
Tercatat, jumlah outsourching di Kalsel yang beroperasional aktif 14 perusahaan dan sekitar 20 perusahaan outsourching berafiliasi atau berkantor pusat di Jakarta.
“Pangsa usaha ini luar biasa. Omset secara nasional misalkan rata-rata satu perusahaan outsourching mengelola 450an orang dengan income Rp 3 juta saja per orang, dalam setahun perputaran duitnya bisa mencapai Rp 18 triliun,” katanya dikutip tribunnews.com.
Seiring perkembangannya, maka perusahaan outsourching yang sudah ada harus berbenah atau mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan. Terlebih di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini.
Setiap perusahaan outsourching harus mempunyai program meningktkan kualitas SDM. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, maka satpam lebih mengerti tugas dan peran sebagai satpam pengamanan.
Pihaknya saat ini mencoba membuka pendidkan Stata satu (S1) jurusan satuan pengamanan di salah satu universitas di Jakarta. Sedangkan untuk jenjangnya yang lebih tinggi, S2 sudah ada di Universitas Indonesia. [FR]