JURNALSECURITY.com| Bali–Guna mengamankan pelaksanaan Hari Raya Nyepi 1939, ribuan aparat keamanan sudah mulai bersiaga.
Selain TNI dan Polri, sekitar 20 ribu pecalang yang ada di Bali akan melakukan pengamanan di desa masing-masing.
Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose mengatakan, untuk mengamankan jalannya perayaaan nyepi, kepolisian Daerah Bali akan menerjunkan sekitar 5.600 personil dan mulai bersiaga sejak hari ini.
Pengamanan akan dilakukan diseluruh wilayah Bali hingga hari Rabu atau setelah berakhirnya tapa brata penyepian.
“Saya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Bali, baik yang beragama hindu maupun non hindu untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan agar pelaksanaan hari raya nyepi berlangsung aman,” jelas Kapolda.
Seperti diketahui, mulai besok pagi sekitar pukul 06:00 Wita hingga hari rabu pukul 06:00 Wita, umat hindu akan melakukan tapa brata penyepian.
Pada saat tapa brata penyepian, ada empat larangan yang wajib dilaksanakan oleh umat hindu. Larangan pertama adalah Amati Karya atau tidak boleh bekerja, Amati Geni atau tidak boleh menyalakan api, Amati Lelungan atau tidak boleh berpergian, dan keempat adalah Amati Lelanguan atau tidak boleh bersenang-senang atau mencari hiburan seperti menonton televisi dan lain-lain. [FR]