JURNALSECURITY.com| Bandung–Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengelar rapat koordinasi lintas sektoral untuk Operasi Ramadniya Lodaya 2017, rakor berlangsung di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Kamis (8/6/2017).
Kapolda Jabar, Irjen Pol Anto Charliyan mengatakan operasi Ramadniya adalah operasi kemanusiaan. Karenanya, semua sektor harus bersinergi.
“Semua perlu berkumpul, soal jalan ada Dishub, ada Dinas PU. Soal kendaraan kan perlu bensin (Pertamina). Semua perlu menyamakan persepsi agar operasi ini berlangsung lebih baik,” ujar Kapolda seusai rakor.
Anton mengatakan, jalur mudik untuk selalu lancar adalah sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi, dengan sinergitas, kemacetan akan segera bisa diurai.
“Kalau terjadi kemacetan, bisa segera ditangani, tidak akan berlarut-larut. Apakah begitu macet dilakukan buka tutup, atau contra flow, atau pengalihan arus,” ujarnya.
Di Jawa Barat, ada tiga titik utama yang menjadi perhatian Polda Jawa Barat, yakni Cipali, Jalur Tengah, dan Jalur Selatan.
Cipali, kata Anton, merupakan jalur yang dipadati kendaraan dari mana-mana, termasuk dari Jakarta. “Kalau tol penuh, ya masa terus dipaksakan masuk tol, harus ada pengalihan ke pantura atau ke jalur selatan,” ujarnya.
Hingga kini, sudah 95 persen kondisi jalur mudik di Jawa Barat baik. Namun, kendala hanya di Tomo, Sumedang. Perbaikan jembatan yang belum selesai.
“Kesiapan kami juga sudah 95 persen. Lima persennya sedang proses diselesaikan,” ujar Kapolda. [FR]