JURNAL SECURITY | Madiun – Usaha tenak kelinci tidak bakal merugi. Sebab, selain kelincinya yang bisa diperjualbelikan, urine dan kotorannya pun dapat menghasilkan cuan.
Memanfaatkan teras samping rumahnya, Suharno mencoba peruntungan dengan ternak kelinci. Ratusan kelinci berbagai jenis dia pelihara di sal kandang bertingkat yang tersusun rapi.
Antara lain kelinci jenis rex, hyla dan NZ. ‘’Ternak kelinci ini memaksimalkan lahan yang tersedia,’’ tutur laki-laki 33 tahun itu, dilnasir Radar Madiun (31/10).
Warga Lingkungan Gantung, Kelurahan/Kecamatan Pacitan, ini mencoba beternak kelinci sejak 2020 lalu.
Awalnya, dua pasang kelinci untuk eksperimen dan belajar. Berkat ketekunannya, kini menjadi hampir seratus ekor. Mulai pejantan, indukan hingga anakan.
‘’Saya kembangkan dan saya coba silangkan agar mendapat kelinci unggulan,’’ sambung bapak satu anak ini.
Laki-laki yang berprofesi sebagai satpam salah satu bank di Pacitan ini memang piawai mengurus kelinci. Mulai meramu makanan hingga mengatasi penyakit kulit kelinci.
Seperti gudik maupun kutu yang acap menyerang. ‘’Sekarang sudah tahu ramuan obat-obatannya, dulu sempat beberapa ada yang mati,’’ ujarnya.
Bagi dia, beternak kelinci gampang-gampang susah. Gampang karena sistem reproduksinya cepat.
Dalam dua bulan sekali kelinci bereproduksi. Lebih cepat dibanding kambing yang butuh waktu delapan bulan dan sapi setahun.
Susahnya, jika peternaknya malas. Dipastikan kelinci akan cepat mati dan punah.
Pemeliharaan yang baik jika kondisi kandang selalu bersih dan pakan selalu terjaga. Juga peternak selalu memberikan perhatian kepada kelinci-kelincinya.
‘’Itu membuat kelinci senang dan sehat, sehingga semakin cepat bereproduksi,’’ ungkapnya.
Kini, rumahnya menjadi jujukan pehobi kelinci. Mulai sekadar sharing hingga transaksi jual-beli. Biasanya membeli sepasang untuk dipelihara lagi.
Jika anakannya banyak, pengepul akan memborong kelincinya. ‘’Pangsa pasarnya sudah ada, kalau anakannya diambil pengepul untuk dikirim ke luar kota,’’ beber suami Kristi Trisnawuri ini.
Tak hanya mengantongi cuan dari penjualan kelinci. Kotoran dan urine kelinci juga laku. Sebab, dinilai bagus untuk pupuk tanaman.
Satu galon bekas air mineral 15 liter dijual Rp 18 ribu. Sedangkan kotoran kelinci Rp 7.000 per karung. Dari usaha sampingan ini, Harno meraup omzet Rp 2 juta per bulan. [fr]