JURNALSECURITY.com| Magelang–Pasi Intel Kodim 0705/Magelang Kapten Inf I Ketut Kukuh AW memberikan materi radikalisme kepada puluhan security Taman Wisata Candi Borobudur di Ops Room Kodim 0707/Magelang, Rabu (23/8/2017).
Kegiatan pelatihan ini untuk mendidik security atau satpam mempunyai naluri intelijen yang tinggi sehingga mampu mengatasi segala sesuatu yang kemungkinan muncul di lingkungan sekitarnya.
Kukuh mengatakan, para security dapat menjadi contoh dalam bersikap, berbuat dan bertindak yang terbaik bagi bangsa dan negara. Pihaknya juga mengingatkan, sejarah Indonesia ditindas, diperas dan dibelenggu kebebasan hak-haknya oleh penjajah, telah melahirkan perlawanan di berbagai wilayah Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh, Bangsa Indonesia kemudian bangkit bersatu padu mengusir penjajah.
“Kita jangan sampai lupa sejarah bangsa karena bila dibiarkan dapat dipastikan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sangat kita cintai ini akan terpecah-pecah dan pada gilirannya akan memudahkan kekuatan asing masuk ke wilayah kita seperti terjadi pada zaman penjajahan dulu,” katanya dilansir sorot.co.
Berdasar pengalaman sejarah, pihaknya, mengingatkan kepada para peserta pelatihan bela negara agar selalu waspada terhadap munculnya kelompok-kelompok tertentu yang ingin merusak negara Indonesia. Bahkan, situasi saat ini sudah semakin nyata ancaman kelompok tertentu berani menampakan diri. Kelompok yang sudah punya track record sebagai pemberontak dan merupakan ancaman serius bagi bangsa harus disikapi dan dihadapi demi kelangsungan dan keselamatan bangsa Indonesia.
Mengatisipasi ancaman tersebut, Kapten Ketut meminta sebagai tenaga keamanan hendaknya selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap segala kemungkinan yang bakal terjadi, sehingga bisa dicegah sedini mungkin.
“Sebagai petugas keamanan objek Candi Borobudur, diharapkan satpam mempunyai naluri intelijen yang tinggi sehingga mampu mengatasi segala sesuatu yang kemungkinan muncul,” pinta Kapten Ketut. [FR]