JURNALSECURITY| Kulonprogo–Sebanyak 35 warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dari lima desa di Kecamatan Temon, Kulonprogo diberikan pelatihan Satuan Pengamanan (Satpam) oleh PT Angkasa Pura I.
Pelatihan ini merupakan tahap kedua setelah Juli hingga Agustus lalu digelar pelatihan tahap pertama bagi 45 warga terdampak. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Agus Pandu Purnama mengatakan, pelatihan digelar selama 21 hari bagi peserta tahap kedua maupun pertama.
“Total 80 peserta, warga dari lima desa terdampak di Kecamatan Temon. Tahap pertama 45 warga dan tahap kedua ini 35 peserta,” kata Agus usai pembukaan pelatihan tahap kedua, Rabu (6/9).
Pelatihan tersebut merupakan Corporate Social Responsibility PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan Pemkab Kulonprogo. Agus menuturkan, dari 45 peserta tahap pertama, hanya satu yang gugur karena ketidakhadiran mencapai sekitar 30 persen.
“Kami gugurkan, karena kami mencari SDM yang betul-betul professional terdidik, yang nantinya bisa digunakan atau dipakai di tempat-tempat kerja termasuk bandara. Yang menguji dari Polda DIY,” ungkapnya seperti dilansir suaramerdeka.com.
Pelatihan diberikan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) bagi masyarakat Kulonprogo khususnya warga terdampak pembangunan bandara agar memiliki daya saing. Terhadap lulusan pelatihan Satpam yang bersertifikat tersebut, lanjut Agus, pihaknya telah mempromosikan agar diserap di tempat-tempat kerja bahkan sebagian ada yang sudah direkrut bekerja.
“Sebagian ada yang sudah ikut rekrutmen menjadi aviation security di Bandara Adisucipto, ada juga yang sudah direkrut oleh hotel-hotel perkumpulan General Manager Hotel di Yogyakarta atau IHGMA (Indonesian Hotel General Manager Association),” katanya.
Agus menambahkan, dari pihak perhotelan tersebut bahkan kemudian juga menawarkan diri untuk memberikan pelatihan food and baverage selama lima bulan bagi 20 warga Kulonprogo. [FR]