Jurnal Security
No Result
View All Result
9 June 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNATIONAL
  • SATPAM
    • TIPS SATPAM
    • CERITA SATPAM
    • FACEPAM
  • POLRI
    • TNI
    • REGULASI
  • ASOSIASI
    • KOMUNITAS
  • INDUSTRI
    • GIAT BUJP
    • LOWONGAN KERJA
  • INSPIRATION
  • KRIMINAL
    • MODUS
    • NARKOBA
  • RAGAM
    • TEKNOLOGI
    • SECURITY SYSTEM
    • CYBER
    • BISNIS
    • KESEHATAN
  • BLOKNOTE
    • KOLOM OPINI
Jurnal Security
ADVERTISEMENT
Home BLOKNOTE

Angsa Hitam yang Berenang di Kolam Risk Matrix

Andreas Immanuel Mulianto, PMP, PSP, CCTP, CSMP

04/08/2021
in BLOKNOTE, NEWS
A A
Angsa Hitam yang Berenang di Kolam Risk Matrix

FOTO : Andreas Immanuel Mulianto, PMP, PSP, CCTP, CSMP, M.ISMI, Managing Director dari PT Heiland Andalan Indonesia.(Dok. Jurnal Security)

50
SHARES
Ayo ShareShare YukAyo ShareShare Yuk

Kemarin malam saya berdiskusi dengan rekan2 saya dari pengurus ASLI. Ada rekan yang bertanya mengenai security risk assessment yang akan dilakukan di perusahaan kliennya. Seorang teman yang lain memberikan komentar mengenai risk matrix yang digunakan di dokumen SRA dianggap kurang tepat dan memberikan usulannya. Beliau dan satu rekan lain bahkan berbaik hati membagikan risk matrix yang dimiliki di organisasinya.

 Risk Matrix

Banyak yang berpendapat bahwa pembuatan risk matrix tidak ada benar atau salah. Setiap perusahaan mungkin akan memiliki risk matrix yang berbeda2.  Saya tidak sepenuhnya setuju, mungkin risk matrix tidak ada yang benar ataupun salah, namun bisa dilihat tepat atau tidaknya. Menurut saya paling tidak ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat risk matrix:

  1. Mencakup semua resiko yang ada di spektrum resiko termasuk resiko yang tidak mungkin (very unlikely) dialami oleh perusahaan, dan tidak tergantung pada risk appetite Ini penting agar pembaca bisa melihat kontrasnya dengan lebih jelas dan juga karena tidak ada satu organisasi pun yang sanggup meramalkan peristiwa yang akan terjadi. Sedangkan risk appetite lebih terkait pada tingkat resiko seperti apa yang bisa ditolerir oleh perusahaan.
  2. Mempertimbangkan tingkat resiko yang kemungkinan terjadinya rendah, tapi dampaknya besar. Ini topik bahasan utama dalam artikel ini.
  3. Mempertimbangkan nilai dampak dengan hati2 terutama aspek granularitynya (tingkat detilnya). Ini terutama relevan untuk perusahaan besar yang mungkin mengalami dilema dalam menentukan skala nilai dampak terutama dari perspektif finansialnya. Contoh, banyak perusahaan mungkin akan bangkrut apabila mengalami kerugian satu milyar rupiah. Tapi ada juga perusahaan yang rugi satu milyar dollar tapi tidak bergeming karena ekuitasnya jauh lebih besar dari itu.

Setiap kali melihat sebuah risk matrix, saya langsung membayangkan kira-kira resiko apa yang bakal lolos dari risk matrix tersebut.  Risk matrix pertama yang dibagikan oleh rekan saya tersebut ada di gambar 1.

Gambar 1. Risk matrix pertama

Sekilas tidak ada yang salah dengan risk matrix tersebut, namun saya langsung membayangkan apabila  kasus serangan teroris dianalisa menggunakan risk matrix tersebut? Jika kita lihat, pada umumnya (tidak selalu), serangan teroris di Indonesia dan mayoritas tempat di dunia itu memiliki kemungkinan yang kecil namun dampak yang serius/berat. Apabila kita menggunakan risk matrix di atas maka kita melihat bahwa untuk kemungkinan A, B, C, D, dan E untuk tingkat dampak 5 akan selalu memiliki tingkat resiko E atau Extreme Risk. Menurut saya ini agak tidak masuk akal karena beberapa hal:

ArtikelLain

Satpam Universitas Hasanudin Gelar Ibadah Kurban Perdana

Satpam Universitas Hasanuddin Gelar Ibadah Kurban Perdana

6 June 2025
Apa Saja Kegiatan yang Dilakukan Satpam di Lingkungan Kerja

Apa Saja Kegiatan yang Dilakukan Satpam di Lingkungan Kerja?

24 May 2025
45 tahun usia satpam

45 Tahun Usia Satpam, Kinerja dan Etos Kerjanya Butuh Evaluasi

12 May 2025
Panduan Satpam Menghadapi Premanisme di Area Kerja

Panduan Satpam Menghadapi Premanisme di Area Kerja

11 May 2025
  1. Mengabaikan pengaruh dari kemungkinan (likelihood) suatu peristiwa itu terjadi
  2. Menimbulkan overestimate terhadap tingkat resiko yang pada akibatnya akan menimbulkan over spending pada security countermeasures.

Seorang teman yang lain membagikan risk matrix berbeda dari organisasinya seperti ini:

Gambar 2. Risk matrix kedua

Apabila kita melihat risk matrix kedua, terlihat sekali bahwa likelihood memang sangat dipertimbangkan dalam risk matrix ini. Menurut saya, risk matrix ini lebih masuk akal dibandingkan yang pertama. Hanya ada satu hal yang mengganjal hati saya. Apabila kita kembali ke kemungkinan terjadinya serangan teroris yang mungkin kemungkinan terjadinya sangat rendah (very unlikely) tapi berdampak besar, dalam risk matrix ini akan dianggap sebagai resiko dengan tingkat rendah (Low). Apa konsekuensinya? Konsekuensinya kemungkinan besar resiko serangan teroris tidak akan dimitigasi oleh organisasi tersebut apabila dianggap kemungkinannya sangat rendah. Ingatan saya kembali melayang ke serangan 11 Sep di WTC dan serangan bom Bali. Seberapa besar kemungkinan organisasi pada masa itu memperhitungkan kemungkinan serangan teroris ke WTC? Di Bali? Kemungkinan tingkatnya juga very unlikely.  Inilah peristiwa-peristiwa yang sering disebut sebagai fenomena angsa hitam (Black Swan). Ini bisa dihindari dengan langsung menetapkan bahwa untuk ancaman terorisme maka tingkat kemungkinannya minimal adalah Unlikely. Atau alternatif lain adalah membuat merevisi perpotongan Very Unlikely dan Critical menjadi Medium risk.

Black Swan (Angsa Hitam)

Fenomena angsa hitam saya kenal dari buku bestseller Nassim Nicholas Taleb berjudul The Black Swan. Istilah angsa hitam itu sendiri timbul karena sejak lama dianggap semua angsa berwarna putih sampai ditemukan oleh orang Eropa angsa berwarna hitam di Australia tahun 1697. Istilah ini sendiri sudah dikenal jauh sebelumnya dan berasal dari kalimat bahasa Latin, “rara avis in terris nigroque simillima cygno” (“burung langka di daratan dan kelihatan seperti angsa hitam”) untuk menggambarkan sesuatu yang langka karena pada saat itu memang angsa hitam dianggap tidak pernah ada. Menurut istilah ahli statistik angsa hitam itu adalah outlier (titik data yang sangat berbeda dari titik observasi lainnya).

Contoh dari angsa hitam menurut Nassim Nicholas Taleb adalah lahirnya internet, personal computer, perang dunia I, bubarnya Uni Soviet dan juga serangan terhadap WTC di 11 Sep 2001. Yang menarik dari buku The Black Swan adalah kita tidak perlu repot-repot berusaha meramalkan angsa hitam, karena fenomena angsa hitam itu memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Rarity (jarang). Foto di gambar 3 yang saya ambil di hotel Crowne Plaza Reading UK, itu menggambarkan kawanan angsa dimana si hitam adalah minoritas. Serangan yang sering terjadi misalnya apabila kita beroperasi di daerah konflik itu bukanlah angsa hitam.
  2. Extreme impact (berdampak sangat besar). Serangan yang tidak berdampak besar tidak masuk dalam kategori angsa hitam.
  3. Retrospective (though not prospective) predictability. Setelah terjadi, peristiwa itu memang jadinya masuk akal untuk terjadi, bukan sebelumnya.

Dari situ saja terlihat bahwa sangat sulit memprediksi angsa hitam (sifat prediktabilitasnya retrospektif bukan prospektif), padahal di sisi lain kita perlu menjabarkan di dalam risk matrix yang sifatnya lebih prospektif.

Gambar 3. Angsa hitam bersama teman-temannya di Reading, United Kingdom

Tantangan buat Security

Sebagai professional di bidang security, tantangan kita memang besar. Menganalisa kemungkinan terjadinya ancaman yang rendah kemungkinan terjadinya, namun besar dampaknya mungkin adalah tantangan terbesar bagi seorang profesional security. Biasanya dalam mendefinisikan ancaman kita diminta atau diharapkan untuk mendefinisikan secara detil seperti apa ancaman yang akan menimpa kita. Tentu hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa semakin detil ancamannya, semakin baik mitigasi yang bisa dipilih. Untuk itu ada beberapa pertimbangan yang bisa diambil:

  1. Belajar dari buku di atas, khusus untuk serangan terorisme, mungkin kita bisa berpikir agak retrospektif dengan melilhat ancaman-ancaman sejenis di perusahaan lain. Walaupun memang sekali lagi sulit untuk membayangkan angsa hitam macam apa yang akan datang, tapi kitab bisa membangun daya tahan (resilience) infrastruktur kita terhadap kemungkinan serangan yang akan datang. Fokus bisa kita alihkan pada kerawanan apa yang masih kita miliki dalam infrastruktur security dari perspektif People, Process, Technology/Equipment.
  2. Membangun kemampuan intelijen baik HUMINT (Human Intelligence), OSINT (Open Source Intelligence) maupun bentuk intelijen lainnya untuk memperkecil kemungkinan angsa hitam berenang ke arah kita.
  3. Masih terkait dengan point no 2 adalah membangun jaringan seluas mungkin sehingga kita bisa mendapatkan banyak informasi.

Sebagai penutup, satu hal lagi dari Nassim Taleb, angsa hitam itu adalah tergantung masalah perspektif. Bagi seekor burung kalkun, peristiwa dia disembelih sebelum perayaan Thansgiving itu adalah fenomena angsa hitam, tapi buat tukang jagal, itu sama sekali bukan fenomena angsa hitam. Jadi yang penting buat kita, adalah hindarilah menjadi burung kalkun, dengan mengindentifikasi area-area kelemahan kita untuk mengubah angsa hitam menjadi angsa putih.

 

Profil Penulis

Andreas Immanuel Mulianto, PMP, PSP, CCTP, CSMP, M.ISMI menjabat sebagai Managing Director dari PT Heiland Andalan Indonesia, sebuah lembaga pelatihan dan konsultasi security. Andreas adalah seorang profesional yang berpengalaman lebih dari 25 tahun dalam industry IT dan security, dan berpengalaman memegang proyek2 besar di bidang IT dan security di perusahaan migas terbesar di Indonesia. Andreas belajar mengenai security management di Oxford, United Kingdom, dan memegang beberapa berbagai sertifikasi professional di bidang information technology, manajemen proyek, Physical Security, Counter Terrorism,  Security Management dan juga sebagai Master Trainer dari BNSP. Dalam dunia industrial security, Andreas adalah anggota CPSC Board (Certified Physical Security Consultant) di Singapore, pengajar pada program CCTP (Certified Counter Terrorism Practitioner), anggota pada International Security Management Institute (United Kingdom) dan pengajar pada program Gada Utama.

 

Tags: Black SwanMedium riskrisk appetiterisk matrixsatpamsecuritysekuriti
SendShare20ShareTweet13

redaksi

Anda punya info menarik seputar satpam berprestasi, giat perusahaan BUJP atau komunitas satpam? Kirimkan rilis tulisannya ke email beritasatpam@gmail.com. Terima kasih

RelatedPosts

Inilah Golongan Kepangkatan Satpam Menurut Perpol No.4 Th.2020

Inilah Golongan Kepangkatan Satpam Menurut Perpol No.4 Th.2020

11 September 2020
Masa Depan Security Outsourcing, Dihapus atau Direformasi

Masa Depan Security Outsourcing, Dihapus atau Direformasi?

4 May 2025
Pusdiklat Panglima Siaga Bangsa

Inilah 10 Alasan Mengapa Memilih menjadi Satpam

27 February 2024
Kabaharkam Wacanakan Seragam Satpam Mirip Polri

Kabaharkam Wacanakan Seragam Satpam Mirip Polri

21 January 2020
satpam

Peraturan Kepolisian No.4 Tahun 2020 tentang Pamswakarsa

18 April 2025
Dimana Pengajuan Registrasi KTA Satpam dan Prosesnya? Berikut Ulasannya

Dimana Pengajuan Registrasi KTA Satpam dan Prosesnya? Berikut Ulasannya

3 April 2020
Mengingat 5 Janji Satpam Dalam Menjalankan Tugas

Mengingat 5 Janji Satpam Dalam Menjalankan Tugas

19 October 2020
Kapolda Riau Launching Tempat Pengurusan KTA Satpam di Mal

Mudah, Inilah Cara dan Syarat Memperpanjang KTA Satpam

11 August 2022
Inilah Biaya Pendidikan Dasar Satpam Tahun 2017

Inilah Biaya Pendidikan Dasar Satpam Tahun 2017

11 February 2020
seragam satpam

Menganal Seragam Satpam Jenis PDL, PSH, PSL dan Penggunaannya

2 April 2020
Next Post
Hilton Moreira, Mantan Pemain Persib Bandung yang Kini Jadi Sekuriti

Hilton Moreira, Mantan Pemain Persib Bandung yang Kini Jadi Sekuriti

Pengamat Militer : Pengecatan Pesawat Presiden Abaikan Keamanan

Pengamat Militer : Pengecatan Pesawat Presiden Abaikan Keamanan

Ingin Hidup Aman dan Nyaman, Singapura Pasang 200.000 Kamera

Ingin Hidup Aman dan Nyaman, Singapura Pasang 200.000 Kamera

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jasa SEO DM Labs

Berita Populer

Panduan Lengkap Memilih Furniture yang Nyaman untuk Hunian

Panduan Lengkap Memilih Furniture yang Nyaman untuk Hunian

by Redaksi
22 May 2025

45 tahun usia satpam

45 Tahun Usia Satpam, Kinerja dan Etos Kerjanya Butuh Evaluasi

by Redaksi
12 May 2025

huda

Satpam Sarjana Melahirkan Banyak Sarjana Baru

by Redaksi
30 May 2025

perjalanan aman dg kereta api

Kereta Api Moda Transportasi yang Aman dan Nyaman Menuju Kota Jember

by Redaksi
16 May 2025

Penjarahan Kebun Sawit Seruyan Satpam Disandera, 27 Pelaku Ditangkap Polisi

Penjarahan Kebun Sawit Seruyan: Satpam Disandera, 27 Pelaku Ditangkap Polisi

by Redaksi
13 May 2025

Apa Saja Kegiatan yang Dilakukan Satpam di Lingkungan Kerja

Apa Saja Kegiatan yang Dilakukan Satpam di Lingkungan Kerja?

by Redaksi
24 May 2025

Kisah Jaja Dari Security Menjadi Pengusaha dan Advokat

Kisah Jaja: Dari Security Menjadi Pengusaha dan Advokat

by Redaksi
5 June 2025

dua sejoli meninggal

Satpam Temukan Dua Sejoli Meninggal dalam Mobil di Parkiran Swalayan

by Redaksi
10 May 2025

cara menjaga alam

11 Cara Menjaga Lingkungan Alam Tetap Lestari

by Redaksi
17 May 2025

Yuk Daftar di Pelatihan Satpam Gada Pratama Bravo Satria Perkasa

Yuk Daftar di Pelatihan Satpam Gada Pratama Bravo Satria Perkasa

by Redaksi
5 June 2025

ARSIP

JASA ARTIKEL SEO

Mau website usaha Anda mudah ditemukan dalam mesin pencari Google? Digital Media Labs melalui Web Syndication melayani jasa penulisan artikel SEO.
Hubungi kami di: 085900018001

Web Syndication:

jurnalsecurity.com
promoukm.com
indonesiasentris.com
destinasiindnesia.com
caramakan.com
carasehat.net
seputarhalal.com
rumahayah.com
inilahkita.com
beritakamera.com
inibekasi.com
beasiswakampus.com

YOUTUBE

https://youtu.be/9ssSGvShxlw
Jurnal Security

© 2016 Jurnal Security | By Digital Media Labs

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • ENGLISH

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNATIONAL
  • SATPAM
    • TIPS SATPAM
    • CERITA SATPAM
    • FACEPAM
  • POLRI
    • TNI
    • REGULASI
  • ASOSIASI
    • KOMUNITAS
  • INDUSTRI
    • GIAT BUJP
    • LOWONGAN KERJA
  • INSPIRATION
  • KRIMINAL
    • MODUS
    • NARKOBA
  • RAGAM
    • TEKNOLOGI
    • SECURITY SYSTEM
    • CYBER
    • BISNIS
    • KESEHATAN
  • BLOKNOTE
    • KOLOM OPINI

© 2016 Jurnal Security | By Digital Media Labs