JURNAL SECURITY | Banyuwangi–Anggota Satpam Perkebunan Sumberwuni di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Misyanto, 54, dibacok maling menggunakan senjata tajam (sajam) jenis golok pada Minggu (5/11) malam. Korban yang terluka parah di bagian kepala itu, kini mendapat perawatan di RSU Bhakti Husada, Krikilan, Kecamatan Glenmore.
Dugaan kuat, korban itu dibacok oleh Febriyanto, 25, pemuda asal Dusun Terongan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru. Saat itu, pelaku dipergoki korban mencuri kelapa bersama dua temannya Hendrik, 26, dan Eko, 25. “Mereka itu mencuri kelapa di Perkebunan Sumberwuni,” terang Kapolsek Kalibaru, Iptu Yaman Adinata seperti dilansir Jawa Pos Radar Genteng.
Menurut Kapolsek, aksi pembacokan itu bermula saat Febriyanto bersama dua temannya, Hendrik dan Eko mencuri kelapa di Perkebunan Sumberwuni. Saat beraksi, dipergoki Hardiyanto, 39, anggota satpam kebun. “Satpam ini kenal dengan pelaku, menegur dan menanyakan kok masih mengulang (mencuri). Satpam juga minta pelaku tidak membawa kelapa,” terangnya.
Diminta mengembalikan buah kelapa, jelas dia, Febriyanto malah ngeyel dan bersikukuh membawa kelapa hasil curiannya yang sudah dimasukkan karung. Enggan berdebat, Hardiyanto memanggil Misyanto yang dikebun itu sebagai komandan regu (Danru) keamanan kebun. “Misyanto meminta pelaku pulang dan meninggalkan kelapa,” katanya.
Upaya kedua satpam dengan mengambil jalan damai itu, lanjut dia, ternyata tidak digubris oleh Febriyanto. Saat suasana sedang panas, tiba-tiba datang Tohet, 55, ayah kandung. Tohet meminta anaknya membacok petugas keamanan itu. “Ayah pelaku teriak, kalau kemanan tidak mau berunding, bacok saja. Saat itu juga pelaku langsung membacok korban dengan golok,” ungkapnya.
Setelah membacok korban, jelas dia, pelaku langsung kabur. Polisi yang mendapat laporan, segera melacak pelaku yang kabarnya kabur ke arah Jember. “Terakhir terlacak sudah sampai (Kecamatan) Silo, dan kita kehilangan jejak,” ujarnya.
Yaman menyebut identitas pelaku sudah dikantongi. Pihaknya akan memburu Febriyanto yang ternyata seorang residivis kasus penganiayaan. “Identitas pelaku sudah jelas, pelaku ini memang terkenal nakal dan pernah masuk penjara,” cetusnya.
Kapolsek menyebut ayah kandung pelaku Tohet yang memprovokasi pelaku dan kedua temannya Hendrik dan Eko, sudah dimintai keterangan di polsek. “Ayah pelaku dan kedua temannya kita bawa ke polsek untuk dimintai keterangannya,” terangnya. [fr]