Pemahaman menyeluruh terhadap ruang lingkup keamanan (baik fisik maupun digital),
Kemampuan membaca risiko dan merancang mitigasi,
Kepatuhan terhadap regulasi dan etika profesi,
Dan, yang tidak kalah penting, komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan.
Kesimpulannya, menjadi praktisi security tidak cukup hanya dengan jabatan atau mandat baru, tetapi juga harus diiringi dengan proses belajar, pemahaman yang mendalam, dan kesiapan menghadapi tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan dan ketertiban di berbagai sektor. []