Jurnal Security
No Result
View All Result
15 May 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNATIONAL
  • SATPAM
    • TIPS SATPAM
    • CERITA SATPAM
    • FACEPAM
  • POLRI
    • TNI
    • REGULASI
  • ASOSIASI
    • KOMUNITAS
  • INDUSTRI
    • GIAT BUJP
    • LOWONGAN KERJA
  • INSPIRATION
  • KRIMINAL
    • MODUS
    • NARKOBA
  • RAGAM
    • TEKNOLOGI
    • SECURITY SYSTEM
    • CYBER
    • BISNIS
    • KESEHATAN
  • BLOKNOTE
    • KOLOM OPINI
Jurnal Security
ADVERTISEMENT
Home INSPIRATION

Agus Rahardjo, Mantan Satpam jadi Ketua KPK

25/09/2017
in INSPIRATION
A A
Agus Rahardjo, Mantan Satpam jadi Ketua KPK

Foto kumparan.com

178
SHARES
Ayo ShareShare YukAyo ShareShare Yuk

JURNALSECURITY| Jakarta–Agus Rahardjo membasuh dua matanya yang menitikkan air mata. Matanya sedikit memerah dan berkaca-kaca. Ia terdiam beberapa detik, kemudian berkata, “Berbicara mengenai masa kecil itu selalu membuat saya menangis. Saya memang mudah menangis. Anda melihat mata saya?”

Siapa sangka seorang ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah menjadi seorang penjahit dan satpam? Ya, itulah masa kecil pria asal Magetan, Jawa Timur ini.

Terlahir dari keluarga yang sederhana, Agus terbiasa hidup mandiri. Sejak kecil, ia telah mencari rezeki. Ia mesti bergulat dengan kain dan mesin jahit selama delapan tahun.

“Itu karena kondisi memaksa. Saya mulai kelas 5 SD jadi penjahit di kakaknya Ibu saya dan dia pedagang di pasar, membuat pakaiannya sendiri dan saya jahit di situ,” cerita Agus seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (28/1).

Di sela-sela sekolah, Agus menyempatkan waktu untuk merajut benang dan kain. Ia tak peduli berapa peluh dan waktu yang telah ia kucurkan saat bergumul dengan mesin jahit.

Jerih payahnya berbuah hasil. Dari receh yang ia kantongi, Agus dapat membeli kain berbahan Tetoron yang sempat menjadi tren 1970-an.

ArtikelLain

Ragita Dwi Nur Rahmadiani

Ragita, Satpam Universitas Muhammadiyah Surabaya Lulus Cumlaude

18 February 2025
Lilie mahawangsa

Kisah Perempuan Tangguh Lilie Mahawangsa Mendirikan BUJP di Surabaya

19 January 2025
Dwi Hasan Sanusi (mengepal tangan)

Pernah jadi Jukir dan Petugas Satpam, Kini Jadi Manajer di Malang

24 November 2024
Rohmat Pujiono

Rohmat Pujiono Jadi Narasumber di Lokakarya Regional ASEAN di Thailand

2 October 2024

“Kalau saat SMP di tahun 1969 dan 1970, saya sudah bisa pakai baju Tetoron. Itu baju yang paling bagus. Itu saya beli sendiri,” kenangnya.

Menumpang Truk Sayur

Tamat sekolah, seakan tak ada pilihan, Agus mencari pekerjaan. Lagi-lagi, satu-satunya anak lelaki di keluarga Basoeki dan Suminah ini tak ingin menjadi beban keluarga. Agus punya visi yang lebih luas, ia berusaha merantau ke kota terbesar kedua di Indonesia: Surabaya.

“Tiap sore kalau dari Magetan ada truk yang ngangkut sayur ke Surabaya, saya nebeng itu ke Surabaya,” ujarnya.

Mencari pekerjaan bagi tamatan SMA kala itu cukup sulit. Pekerjaan pertama yang didapat yakni sebagai satpam.

“Saya kerja jadi satpam di Garden Hotel, Jalan Pemuda,” katanya.

Selama dua tahun, ia menjadi penjaga hotel yang hingga kini masih berdiri itu. Sadar kehidupannya monoton dan tak akan berkembang, Agus punya tujuan yang  lebih besar. “Tapi kemudian di situ saya berpikir, orang mau jadi gini terus? Setelah kerja dua tahun, saya daftar di (Teknik Sipil) ITS dan diterima tahun 1975,” katanya.

Agus pun melanjutkan studinya di perguruan tinggi tersebut dan bekerja menjadi konsultan di bidang kontraktor di Surabaya. Tak lama, ia berhijrah ke Jakarta.

“Saya kerja di kontraktor tapi saya melempar lamaran ke tiga tempat, Kementerian Perhubungan, Kementerian PU (Pekerjaan Umum), dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional). Di PU sudah diangkat, tapi jadi staf Bina Marga di Irian. Saya tidak berangkat. Tapi waktu Bappenas manggil, yang mempengaruhi kaka sepupu saya, kalau sekolah di situ pasti di sekolahan. Saya masuk Bappenas dan sudah tidak muda lagi, umur 30 jadi PNS pertama kali,” ceritanya.

Penyesalan Terdalam

Namun rupanya, keputusan Agus untuk melanjutkan sekolah ke ITS kemudian menjadi pegawai negeri adalah penyesalan terdalamnya hingga kini. Pada saat yang bersamaan, Agus sempat melamar pekerjaan di Kementerian Keuangan usai tamat SMA dan diterima sebagai pegawai di Kantor Bendahara di Ujung Pandang.

“Saya pernah menyesal. Itu salah satu momen yang pernah saya sesalkan. Tapi kemudian setelah dilihat, orang memang garisnya sendiri-sendiri.” ujarnya.

Penyesalan itu muncul belakangan, saat Agus bertemu dan berkenalan dengan seorang pegawai Kementerian Keuangan di Amerika. Agus yang telah lulus dan menjadi pegawai Bappenas itu tengah mengambil S2.

“Saya ketemu orang yang masuk ke Kemenkeu sudah sejak SMA tapi di Amerika sudah mengambil doktor. Itu wah saya, selalu ‘Tau gitu saya masuk ke sana (Kementerian Keuangan) ya’,” katanya.

Namun, Agus mengambil hikmah dari pelajaran hidupnya itu. Ia bercerita, si kawan yang telah meraih gelar doktor itu kini hanya berkarier hingga eselon III sementara dirinya telah mencapai maqam tertinggi di strata pegawai negeri.

“Tuhan sudah menentukan garisnya orang ya spesifik, takdirnya seperti itu,” ucapnya.

Selama menjadi pegawai negeri, Agus merasa nasibnya mujur lantaran pangkatnya dinaikkan selama tiga kali. Mulai tahun 200, ia menjabat tiga kali sebagai direktur di Bappenas, mulai dari Direktur Agama dan Pendidikan, Direktur Sistem Prosedur Pendanaan, hingga Kepala Pusat Pengembangan Kebijakan Pengadaan yang menjadi embrio Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Keteguhannya, tak pelak diperoleh lantaran mendapat semangat dari sang istri. “Kalau istri pegawai negeri itu kan harus menderitanya jangka panjang. Bayangkan saja saya di swasta tahun 86 itu gaji saya Rp750 ribu. Begitu masuk saya di Bappenas hanya menerima Rp165 ribu. Padahal saya mengangsur rumah saat itu dan angsurannya Rp125 ribu. Itu kan kemudian yang harus saya kagumi dengan istri bisa seperti itu. Sangat terbatas, tapi bisa mencarikreasi untuk bisa cukup. Itu hal yang saya kagumi,” ujarnya.

Berkebun dan Memelihara Ikan

Setelah berkecimpung di LKPP sejak 2007 hingga 2015, Agus memutuskan untuk pensiun. Ia kembali ke rumah dan giat melakukan hobinya, yaitu berkebun dan memelihara ikan.

“Saya beli keramba kecil seperti jaring apung itu ada 30 lubang, di Teluk Lampung. Itu saya tekuni setelah pensiun dari LKPP bulan Juli. Saya hampir tiap minggu ke sana, melihat itu. Kalau itu kan yang menarik mulai dari memijahkan ikan, telur dipijah yang telah dibuahi, dan kemudian dipindahkan ke keramba,” katanya.

Aktivitas lainnya pasca bertugas menjadi abdi negara yakni berkebun. Agus tercatat memiliki kebun di daerah Kabupaten Bogor seluas lima hektare. Ia gemar bercocok tanam di kebun tersebut.

Baru saja rehat dari akitvitas padat, Agus kembali merasa terpanggil untuk mengabdikan diri menjadi punggawa KPK. Dengan dukungan penuh dari keluarga termasuk istri, beragam seleksi ia lalui hingga dipercaya mengemban tugas sebagai pucuk pimpinan.

“Ya tujuannya untuk sedapat mungkin mencari amaliyah. Kalau orang muslim kan meninggal inginnya khusnul khotimah ya mencari amal. Ini untuk mewujudkan khusnul khotimah,” tuturnya.

Dunia LKPP dan dunia hukum jauh bertolak belakang. Namun Agus mengaku tak perlu banyak beradaptasi meski ia juga tak memiliki latar belakang pendidikan hukum.

“Dunia pekerjaan itu semakin ke puncak bukan hal teknis yang Anda butuhkan, yang diperlukan adalah pengetahuan mengenai manajerial. Jadi untung kami berlima lengkap. Saya dari manajemen. Dua orang lain dari hukum, yang satu bekas hakim dan yang satu profesor hukum, yang satu kepolisian, dan satu dari BIN (Badan Intelijen Negara). Ini komposisi yang ideal saling bisa mengisi,” bebernya.

Agus berharap, kontribusinya bersama pimpinan lainnya dapat mewujudkan Indonesia bebas korupsi.[]

Sumber: CNNIndonesia.com

Tags: agus rahardjoketua kpkmantan satpam
SendShare120ShareTweet24

Redaksi

Anda punya info menarik seputar satpam berprestasi, giat perusahaan BUJP atau komunitas satpam? Kirimkan rilis tulisannya ke email beritasatpam@gmail.com. Terima kasih

RelatedPosts

Awaloedin Djamin, Bapak Satpam Indonesia

Awaloedin Djamin, Bapak Satpam Indonesia

6 February 2020
Satpam Ahmad Raih Penghargaan BRI Excellence  Award 2018

Satpam Ahmad Raih Penghargaan BRI Excellence  Award 2018

2 September 2019
Secwan Devy: Ini Seragam Kebanggaan Saya

Secwan Devy: Ini Seragam Kebanggaan Saya

21 April 2017
HM Hindarto

H.M. Hindarto, M,Si, Sosok Bersahaja Pendiri ABUJAPI Telah Pergi. Selamat Jalan

11 January 2024
Kusnadi, Mantan Satpam Akhirnya Dilantik jadi Anggota DPRD Kab. Sintang

Kusnadi, Mantan Satpam Akhirnya Dilantik jadi Anggota DPRD Kab. Sintang

10 September 2019
Satpam Syafii Siap Bertarung Menjadi Kepala Desa

Satpam Syafii Siap Bertarung Menjadi Kepala Desa

14 November 2019
Nanang Ermanto, Mantan Satpam Jadi Bupati Lampung Selatan

Nanang Ermanto, Mantan Satpam Jadi Bupati Lampung Selatan

25 June 2020
Ahmad Munaris, Manajer ISS yang Memulai Karir dari Satpam

Ahmad Munaris, Manajer ISS yang Memulai Karir dari Satpam

20 March 2017
Selain Jadi Satpam, Ifit Hobi Entertainment di Medsos

Selain Jadi Satpam, Ifit Hobi Entertainment di Medsos

3 September 2019
De Gadjah, dari Security jadi Wakil Rakyat Kota Denpasar

De Gadjah, dari Security jadi Wakil Rakyat Kota Denpasar

8 February 2018
Next Post
Sunny Kamengmau, Juragan Tas yang Dulu Satpam

Sunny Kamengmau, Juragan Tas yang Dulu Satpam

Belum Digaji, 60 Satpam Gelar Demonstrasi

Belum Digaji, 60 Satpam Gelar Demonstrasi

Mobil Freeport Ditembak Orang Tak Dikenal di Timika

Mobil Freeport Ditembak Orang Tak Dikenal di Timika

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

jasa SEO DM Labs

Berita Populer

Penjarahan Kebun Sawit Seruyan Satpam Disandera, 27 Pelaku Ditangkap Polisi

Penjarahan Kebun Sawit Seruyan: Satpam Disandera, 27 Pelaku Ditangkap Polisi

by Redaksi
13 May 2025

Masa Depan Satpam Bila Presiden Prabowo Menghapus Outsourcing

Masa Depan Satpam Bila Presiden Prabowo Menghapus Outsourcing

by Redaksi
5 May 2025

gada utama gada86

Ini Pesan Kakorbinmas di Pembukaan Gada Utama PT Graha Yutaka Muda di Bandung

by Redaksi
5 May 2025

53 Satpam di Kukar Ikuti Gada Pratama, Ini Pesan Bupati Edy Damansyah

53 Satpam di Kukar Ikuti Gada Pratama, Ini Pesan Bupati Edy Damansyah

by Redaksi
24 April 2025

Masa Depan Security Outsourcing, Dihapus atau Direformasi

Masa Depan Security Outsourcing, Dihapus atau Direformasi?

by Redaksi
4 May 2025

Arie Hakim Faturachman

Joged Bersama Preman

by Redaksi
24 April 2025

selamat hari buruh, satpam

Selamat Hari Buruh, Satpam Indonesia

by Redaksi
4 May 2025

8 Tips Menjadi Satpam Perempuan Profesional di Bidang Keamanan

8 Tips Menjadi Satpam Perempuan Profesional di Bidang Keamanan

by Redaksi
30 April 2025

Panduan Satpam Menghadapi Premanisme di Area Kerja

Panduan Satpam Menghadapi Premanisme di Area Kerja

by Redaksi
11 May 2025

Apa Itu Security dan Tugasnya Ini Penjelasannya

Apa Itu Security dan Tugasnya? Ini Penjelasannya

by Redaksi
24 April 2025

ARSIP

JASA ARTIKEL SEO

Mau website usaha Anda mudah ditemukan dalam mesin pencari Google? Digital Media Labs melalui Web Syndication melayani jasa penulisan artikel SEO.
Hubungi kami di: 085900018001

Web Syndication:

jurnalsecurity.com
promoukm.com
indonesiasentris.com
destinasiindnesia.com
caramakan.com
carasehat.net
seputarhalal.com
rumahayah.com
inilahkita.com
beritakamera.com
inibekasi.com
beasiswakampus.com

YOUTUBE

https://youtu.be/9ssSGvShxlw
Jurnal Security

© 2016 Jurnal Security | By Digital Media Labs

Navigate Site

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • DISCLAIMER
  • ENGLISH

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNATIONAL
  • SATPAM
    • TIPS SATPAM
    • CERITA SATPAM
    • FACEPAM
  • POLRI
    • TNI
    • REGULASI
  • ASOSIASI
    • KOMUNITAS
  • INDUSTRI
    • GIAT BUJP
    • LOWONGAN KERJA
  • INSPIRATION
  • KRIMINAL
    • MODUS
    • NARKOBA
  • RAGAM
    • TEKNOLOGI
    • SECURITY SYSTEM
    • CYBER
    • BISNIS
    • KESEHATAN
  • BLOKNOTE
    • KOLOM OPINI

© 2016 Jurnal Security | By Digital Media Labs