JURNALSECURITY | NTT – Lembaga DPRD Kabupaten Sikka merespon kasus yang menimpa Satpam Yohanes Marseli, Satpam sekolah di SMK Mathilda Maumere yang diberhentikan secara sepihak pada 16 Mei 2022 lalu via WhatsApp.
Gorgonius Nago Bapa, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka mengatakan pihaknya telah melakukan RDP terkait masalah tersebut. Namun pihaknya akan melakukan RDP kedua terkait masalah tersebut pada Minggu depan.
“Nanti kita akan agendakan kembali sesuai dengan tatib kita, tetapi dinas juga harus tetap melakukan komunikasi dengan pihak yayasan supaya ini bisa diselesaikan, supaya perkembangannya harus diselesaikan di provinsi,” ujar Gorgonius.
Selain itu, beberapa anggota DPRD Kabupaten Sikka juga turut serta memberikan tanggapan.
Filario Charles Betrandi, anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PAN menyebutkan, setelah pemanggilan dua kali tidak ada respon baik, seharusnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sikka mendatangi Yayasan Abraham guna menyelesaikan masalah tersebut.
Dia juga menyarankan agar Disnakertrans Kabupaten Sikka kembali melakukan pemanggilan, apabila tidak diindahkan maka ditempuh jalur hukum.
Tanggapan lainnya datang dari Wenseslaus Wege, anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi Hanura juga mengklaim pernah bekerja sebagai guru di SMK Mathilda Maumere sebelum menjadi anggota DPRD Kabupaten Sikka.
Wenseslaus Wege mengaku, selama bekerja sebagai guru di SMK Mathilda Maumere, lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Abraham, tidak pernah menerima SK atau kontrak kerja dan mendapatkan gaji di bawah Upah Minimum Regional (UMP)
Sementara Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja, Wellibrorda Dua Bura usai RDP tersebut menjelaskan, pihaknya telah melakukan mediasi dan melakukan pemanggilan terhadap pihak Yayasan Abraham, namun tidak hadir.
“Kami sudah lakukan pemanggilan sampai tiga kali tetapi tidak pernah ada respon baik, paling dia hanya mengirim kepala sekolah tapi kepala sekolah juga tidak berani mengambil tindakan karena dia bukan pemberi kerja,” jelas Wellibrorda Dua Bura.
Wellibrorda Dua Bura juga menambahkan, dirinya sempat memberitahukan kepada dr. Fransiskus Xaverius Lameng selaku pemilik dan pendiri Yayasan Abraham bahwa akan dilakukan RDP pada hari ini, Jumat, 19 Mei 2023.
Namun, menurut Wellibrorda, dr. Fransiskus Xaverius Lameng menyampaikan, meskipun dipanggil DPRD Kabupaten Sikka pun dirinya tidak akan datang.[lian]