JURNALSECURITY.com| Badung–Bali merupakan destinasi wisata yang paling diunggulkan di Indonesia. Karenanya para wisatawan yang datang ke Pulau Dewata ini harus benar-benar merasa aman dan nyaman saat menikmati keindahan pulau Bali. Begitu juga kenyamanan dan keamanan hotel tempat wisatawan menginap.
Menurut Fendy Chief Security Fave Hotel Seminyak Bali, situasi keamanan di Bali secara umum dalam keadaan aman, hanya ada beberapa titik rawan yang masih menjadi konsentrasi keamanan, seperti wilayah Kuta, Canggu dan Jimbaran.
Lelaki yang mengawali karir security sejak tahun 2010 ini menjelaskan masih ada beberapa kejadian penjambretan terhadap tamu yang pulang dari club malam. “Biasanya sasaranya adalah wanita sendirian dan pelaku melakukan random area untuk melakukan kejahatan,” ujar Fendy kepada JurnalSecurity.com (23/5).
Untuk meningkatkan penjagaan di area sekitar Hotel Fave, Fendy berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan LPM Desa untuk memperkecil tindakan kejahatan, dengan cara melakukan pertemuan secara berkala dan sharing lokasi yang rawan dijadikan target operasi oleh pelaku.
“Bukti dari keberhasilan itu adalah belum lama ini Polsek Kuta berhasil menangkap penjambret di Kuta area yang dilakukan oleh seorang waria, berkat kerjasama dari team security, LPM, serta masyarakat,” jelas lelaki yang sudah dua tahun menjadi chief security di Hotel Fave ini.
Keberadaan Hotel Fave yang ada dipinggir jalan bypass menuntut tim security untuk bisa menempatkan personilnya tidak hanya di dalam hotel, melainkan juga di sekitar jalanan yang rawan kejahatan.
Yang lebih penting lagi, tambah Fendy adalah pengamanan di dalam area hotel. Banyaknya tamu yang datang harus benar-benar menuntut kewaspadaan tim security untuk mewaspadai tindak kejahatan yang berasal dari para tamu.
“Karena semua yang datang ke hotel memiliki niatan masing-masing, kami harus pantau gerak gerik yang bermacam-macam. Kewaspadaan dan mata elang seorang security selalu menjadi senjata andalan dalam situasi seperti ini. Kerjasama yang solid sesama security dan security awarnes seluruh staff adalah pola prevention yang sangat efektif,” jelasnya.
Selain pengawasan yang ketat namun tetap melayani, Fendy juga melakukan koordinasi dengan pihak keamanan desa (LPM), hotel dan property sekitar serta pihak Binmas untuk mencari solusi terbaik. “Saya memberikan sharing informasi dengan melakukan patroli luar area hotel sejauh 20 meter dari area hotel untuk antisipasi pelaku kejahatan.
“Syukur, alhamdulillah setelah berkoordinasi, tingkat kejahatan di area hotel menurun drastis, bahkan bisa dikatakan zero. Semoga gak ada lagi kejahatan lain,” paparnya. [FR]