JURNALSECURITY.com| Israel – Perusahaan peretasan asal Israel hanya butuh beberapa detik saja untuk mengunci ponsel pintar, lalu menarik semua data dalam ponsel tersebut.
Kemampuan perusahaan teknologi Israel Cellebrite dalam mengakses data badan-badan keamanan secara global sekilas mengkhawatirkan para pembela privasi.
Perusahaan yang memiliki kontrak di 115 negara yang kebanyakan dengan pemerintah itu Maret silam mengguncang dunia ketika FBI menggunakan teknologinya untuk memecahkan (crack) sebuah iPhone milik salah satu pelaku pembantaian San Bernardino, California.
Cellebrite menyangkal keterlibatan pihaknya, namun tetap saja perusahaan ini dianggap sebagai salah satu pemimpin dunia dalam teknologi semacam itu.
Kabarnya perusahaan ini bisa mengambil informasi tak terhingga dalam berbagai perangkat, dari konten pesan teks sampai data rinci mengenai di mana orang tengah berada, hanya dari ponsel. Bahkan pesan-pesan yang sudah bertahun-tahun terhapus pun bisa diambil kembali.
“Ada banyak perangkat yang hanya kami satu-satunya di dunia yang bisa meng-unlock-nya (membukanya),” kata Leeor Ben-Peretz, salah seorang eksekutif puncak perusahaan ini kepada AFP.
Para aktivis privasi dan hak sipil mengkhawatirkan teknologi semacam ini jatuh ke tangan orang yang salah sehingga disalahgunakan. Demikian kantor berita Antara menerjemahkan dari AFP.
Perusahaan Israel ini menjual kebanyakan produknya kepada polisi dan badan-badan penegakan hukum di seluruh dunia, kendati semakin banyak juga digunakan perusahaan swasta yang tengah melakukan investigasi korporat.
Pertumbuhan pengguna perusahaan Israel ini yang paling bertumbuh adalah Asia yang beberapa kali tumbuh dari tingkat pertumbuhan global 15 persen, kata Ben-Peretz.
Ben-Peretz menyatakan perusahaannya selalu mematuhi hukum setempat namun pemerintah setempatlah yang terutama bertanggung jawab. [FR]