JURNALSECURITY| Karanganyar–Sat Binmas Polres Karanganyar melaksanakan pendidikan dasar Satpam Garda Pratama. Diksar gelombang tiga pada 2017 tersebut diikuti oleh 88 orang Satpam.
Kapolres Karanganyar AKBP Ade Safri Simanjuntak, SIK, MSi menjelaskan, kegiatan Diklat Satpam ini bertujuan untuk memberikan panduan dan pedoman kepada mereka dalam menjalankan tugas sebagai pengamanan sehingga nantinya, Satpam dan Polisi bisa bersinergi dengan baik.
“Nanti peserta pelatihan akan mendapatkan sertifikat,” ujar Kapolres Karanganyar didampingi Kasat Binmas AKP Suwarsi SH di lokasi Diksar.
Kapolres Karanganyar mengingatkan kepada para satpam yang belum bersertifikat pendidikan dasar (diksar) untuk segera mengikuti diksar. Pasalnya, sertifikat itu menjadi salah satu indikator kompetensi seorang satpam sehingga yang tidak memilikinya tidak menutup kemungkinan bisa dicopot dari profesinya.
Penegasan itu disampaikan oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, SIK di sela-sela pembukaan Diksar Satpam Gada Pratama pola 232 jam pelajaran tingkat Polda Jateng di kompleks Masjid Agung Karanganyar, Selasa (25/09/2017).
Seusai membuka diksar, Kapolres mengungkapkan, berdasarkan pendataannya, sekitar 30 persen satpam di Karanganyar belum mengantongi sertifikat diksar. Mereka diketahui bertugas di perusahaan, objek vital, dan sejumlah lokasi.
“Kami imbau perusahaan yang belum mengikutsertakan satpam untuk ikut diksar,” tegas Kapolres dilansir halokaranganyar.com.
Menurutnya, diksar menjadi bagian penting untuk membekali satpam tidak hanya dengan keahlian, namun juga sikap (attitude) dan pengetahuan. Tiga aspek itu dinilai krusial untuk menunjang tugas dan fungsi satpam sebagai satuan untuk pengamanan di sebuah lingkungan institusi atau objek vital.
Sebagai perusahaan penyelenggara Diksar, Direktur PT Garda Total Security (GTS) Agus Nurwijanarko mengatakan, 88 peserta diksar akan mendapatkan 20-an berbagai jenis materi, dari 14 tenaga pendidik dari berbagai unsur.”Mereka akan mengikuti latihan diksar selama 12 hari, antara 25 September hingga 7 Oktober. Materi yang disampaikan mengacu pada ketentuan dari Mabes Polri. Penekanannya antara lain pada tupoksi satpam, beladiri, kemampuan menggunakan tongkat dan borgol, dan sebagainya,” jelasnya. [FR]