JURNAL SECURITY | Jakarta–Hampir 90 % Satpam mengharapkan uang tip yang diberikan oleh customer baik internal maupun eksternal? Entah itu diberikan karena pelayanan yang diberikan sangat membantu customer atau di sengaja tujuannya harus mendapatkan uang tip atau imbalan dari berbagai macam customer.
Setiap perubahan zaman “dari dulu sampai sekarang atau periode selanjutnya yakni masa akan datang” yang namanya “Uang Tip” tidak pernah hilang ditelan waktu, sebab setiap customer mempunyai hati dan pikiran masing-masing “memberi uang tip atau imbalan kepada Satpam” itu hak individu customer dan tidak diatur dalam kebijakan yang mengikat.
Pada prinsipnya uang tip untuk Satpam itu, boleh-boleh saja karena hal tersebut dampak dari hasil kerja yang diberikan oleh Satpam, sehingga bisa dirasakan oleh customer “mungkin pada saat itu, Satpamnya sangat luar biasa dan membantu dengan ikhlas dan pelayanan yang memuaskan”, sehingga terjadilah transaksi “pemberian dan penerimaan uang tip oleh Satpam tersebut.
Pendapat Satpam yang bertugas inisial A-Z “Ya itung-itung rezeki kok di tolak” begitu juga yang dirasakan oleh customer, saya rasa tidak menjadi persoalan serius “karena petugas Satpam-nya bukan minta-minta kepada customer”, meskipun dalam hati kecilnya Satpam sungguh mengharapkan “memang tidak diucapkan secara terang-terangan” tapi sangat senang jika menerima dan mendapatkan uang Tip.
Pertanyaan selanjutnya, kenapa uang Tip dilarang oleh perusahaan atau manajemen yang mengelola Satpam “hal ini lah yang akan diuraikan secara detail dan mendalam” dengan dasar analisa dan pengalaman pernah menjadi Anggota Satpam pada tahun 2005-an lalu, sebenarnya takut menerima uang tip namum dari sisi lain “lumayan-lah untuk ngopi, makan dan kebutuhan kecil lainnya”.
Beberapa alasan mengapa “Uang Tip dilarang oleh manajemen perusahaan “sebagai pengelolah dan penyedia jasa Satpam” sedangkan pengelolah gedung “sebagai pengguna jasa Satpam” kedua bela pihak, biasanya sepakat terhadap hal tersebut namun di lapangan atau tempat kerja sering terjadi melakukan pelanggaran yakni “Menerima Uang Tip”, berikut ulasannya:
#1. Pelayanan Kurang Maksimal:
Hubungan dengan pekerjaan menjadi kurang fokus terutama dalam memberikan pelayanan, karena fokusnya Satpam menjadi beda yang diharapkan hanya “Uang Tip” serta berdampak negatif terhadap tugas pokok, dengan demikian Satpam seperti ini hanya memilih-milih tugas dan pilah-pilih customer yang sering memberikan uang tip akan diberikan pelayanan, jika sebaliknya maka akan di cuekin.
#2. Loyalitas akan Terkikis:
Totalitas pekerjaan Satpam akan terjadi kurang semangat, karena yang biasa mendapatkan uang tip tapi beberapa bulan ini belum ada rezeki yang akan datang, rasa ikhlas dan ketulusan terlihat terpaksa “hanya mengugurkan tugas yang diberikan” karena yang tadinya sudah mengharapkan atau diniatkan dari rumah “tapi uang tip tak kunjung didapatkan”, jangan berkecil hati karena kalau rezeki tidak akan lari ke tangan orang lain.
#3. Pikiran Menjadi Negatif:
Prasangka terhadap customer seolah-oleh menjadi buah simalakama terhadap pelayanan “logikanya begini, awalnya Satpam membantu membawa barang belanjaan customer baik menggunakan troly maupun menggunakan tas belanjaan” dan contoh lain Satpam membantu mendorong kendaraan customer yang sedang mogok” setelah itu hanya menadahkan 5 jari dan mengucapkan terima kasih “pasti sudah tahukan, bagaimana perasaan Satpam yang sedang bertugas”?.
#4. Potensi Meninggalkan Pos:
Alasan ini menjadi kebiasaan yang perlu dalam pengawasan seperti contoh begini “mengenal istilah lahan basah” entah itu di area parkiran, keluar/masuk barang, karena sering mendapatkan uang tip” kemudian Satpam pos lain baik sengaja maupun tidak, akan mencari kesempatan untuk mencari uang tambahan di area pos lain artinya sangat tidak profesional dan kalau di analisa “bagaimana dengan pos, sepertinya kosong dan akan mengakibatkan komplain dari customer”.
#5. Kepercayaan Branding Perusahaan:
Kesadaran ini yang perlu dibangun, khususnya Satpam seluruh Indonesia “jangan sampai nodai perusahaan tempat Anda bekerja” rawatlah dengan tidak memaksakan untuk mencari atau meminta-minta uang tip dari customer, kalau sering terjadi komplain dan berdampak negatif seperti yang diuraikan diatas, rezekinya sudah diperoleh gaji setiap bulannya di syukuri supaya kedepannya semakin berkah dan ditambahkan oleh tuhan yang maha kuasa…Amiin.
#6. Budaya Turun Menurun:
Budaya ini turun menurun dari Satpam senior sebelumnya, meskipun setiap generasi penerus Satpam tidak diberikan edukasi secara langsung “uang tip ini akan datang sendirinya” jadi kalaupun dipaksakan untuk menerima uang tip, dengan sangat terpaksa diterima saja? Tapi, yang perlu diingat jangan terlalu diharapkan setiap kegiatan Satpam harian, karena ujung-ujungnya membuat hati dan pikiran menjadi tidak tulus dan tidak ikhlas bekerja.
Over all, kalau memang dilarang berarti tidak boleh dilakukan dan sebaliknya bila melakukan penerimaan uang tip tersebut, maka terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Satpam Indonesia. Yang sabar ya kawan-kawan Satpam Indonesia masalah seperti akan berlalu seperti kita menikmati kehidupan setiap harinya…Great Job Satpam dimanapun berada!