JURNAL SECURITY | Jakarta–Satpam Rumah sakit berbeda dengan Satpam di tempat area kerja lain seperti di Office, Mall, Manufacturing, Hotel, dan segmentasi lainnya. Secara umum tugas dan tanggung jawab hampir sama yakni “melaksanakan pengamanan, kerertiban, pelayanan, pemeriksaan, pengecekan, pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli, dan lain sebagainya”.
Perbedaan yang mencolok adalah bagaimana Satpam Rumah sakit bisa merasakan dan memberikan pelayanan yang tepat kepada pasien yang berkunjung ke Rumah sakit dengan berbagai kepentingan seperti cek kesehatan, kontrol Dokter, atau keperluan lainnya.
Merespon dengan rasa empati, agar bisa memahami perasaan pasien dan keluarganya pasien yang sedang menunggu, rawat inap, rawat jalan, dan kegiatan lainnya. Posisikanlah, bagaimana dengan Anda jika sedang di rumah sakit dalam situasi yang di alami seperti “kecelakaan, emergency, berobat rutin” dan lain sebagainya.
Memang berbeda terutama dari sisi komunikasi, yang tadinya bisa teriak kencang, tapi tugas di Rumah sakit volumenya diperkecil karena situasinya lingkungan masyarakat yang sedang Sakit baik fisik, terkadang bisa beralih ke pikiran dan perasaan. Maka dari itu, biasanya pasien dan keluarganya sedikit sensitif jika tidak diperlakukan dengan baik.
14 tahun lalu, tepatnya tahun 2010, saya pernah bertugas di salah satu Rumah sakit di daerah Petamburan perbatasan Jakarta Pusat dengan Jakarta Barat. Waktu itu sebagai Senior Supervisor Security membawahi sekitar 38 Manpower dengan komposisi 3 Danru, 1 Admin, 1 Senior Supervisor dan 33 anggota Satpam.
Berdasarkan dari pengalaman di Rumah sakit ada beberapa poin penting yang harus dimiliki Satpam baik dari sisi pengetahun, keterampilam dan cara bersikap yang baik selama bertugas di rumah sakit. Berikut uraiannya:
1. Mengenali Istilah-istilah di Rumah Sakit
Satpam Rumah sakit wajib tahu terhadap istilah, singkatan, dan yang berhubungan dengan medis lainnya. Seperti UGD/IGD, ICU, NICU, OK, hemodialisa, ct scan, poliklinik, rawat inap, nama-nama ruangan, dan lain sebagainya. Ini bagian pengetahuan yang harus dipelajari walaupun hanya secara garis besar.
Fungsinya untuk mempermudahkan jika ada pertanyaan dari pasien dan keluarganya dengan keperluan dan tujuan seperti yang dimaksud diatas. Sehingga Satpam terlihat pintar dan mampu menguasai produck knowledge yang ada di Rumah sakit. Selain itu juga, harus mengenal juga nama-nama Dokter, Perawat dan tim manajemen Rumah sakit lainnya.
2. Mampu Berkomunikasi dengan Baik
Satpam Rumah sakit harus mempunyai kemampuan dalam memberikan pelayanan dan berkomunikasi kepada Pasien dan keluarganya baik melalui senyum, salam, sapa serta sopan dan santun. Terutama menunjuk arah dan mengarahkan, prosedur jam besuk, peneguran dan penertiban merokok dilingkungan Rumah sakit.
Selain itu juga, harus beradaptasi dengan kondisi dan melihat langsung apakah pasien dan keluarganya sedang baik-baik saja atau sebaliknya, bisa saja keluarganya dalam keadaan kritis serta memikirkan tentang kesulitan biaya, tidak ada keluarga yang mendampingi, panik yang berlebihan sulit diajak berkomunikasi, dan lain sebagainya.
3. Kemampuan BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Walaupun ini di Rumah sakit semua tindakan medis atau tindakan darurat yang berhubungan dengan pengunjung atau masyarakat umum lainnya itu bagian dari Dokter dan Perawat, namun sebagai Satpam harus bisa juga mempraktikkan BHD (Bantuan Hidup Dasar) atau BLS (Basic Live Support) untuk penanganan korban henti jantung atau dalam kondisi perlu pertolongan darurat lainnya.
Keilmuan ini diajarkan juga dalam pendidikan Gada Pratama (Pelatihan Dasar Satpam), sehingga saat menjalankan tugas baik itu sedang patroli, siaga di pos atau plottingnya masing-masing, dan kegiatan lainnya. Tiba-tiba ada keluarga pasien pingsan atau kondisi kesehatan lain, tidak mungkinkan Dokter dan perawat yang menolong duluan “biasanya yang respon lebih cepat adalah Satpam”.
4. Kemampuan Mengenali Code Emergency
Kode darurat di Rumah sakit Satpam harus hafal dan mampu mengucapkan dalam berkomunikasi baik secara langsung, melalui HT (Handy Talky), dan melalui telepon. Agar semua pasien dan keluargnya tidak panik, ketika mendengarkan dengan istilah kode tersebut “bisa saja keluarganya yang mengalami keadaan darurat di ruangan atau hal lainnya”.
Contoh kode emergency di Rumah sakit, yang pada umumnya menggunakan “Code Red artinya sedang dalam keadaan kebakaran, Code Blue artinya kedarutan pasien henti jantung atau situasi kritis, Code Black artinya ada ancaman tindakan kekerasan sampai dengan pembunuhan, Code Yellow artinya kedaruratan massal, dan lainn sebagainya. Masih banyak kode-kode Rumah sakit perlu dipelajari.
5. Kemampuan Menggunakan Kursi Roda dan Peralatan Lainnya
Pengalaman Satpam di Rumah sakit, terkadang memang harus belajar tentang peralatan dan perlengkapan umum yang memang dibutuhkan oleh pasien saat turun dari kendaraan baik itu lobby utama atau depan UGD (Unit Gawat Darurat). Seperti contoh kursi Roda yang sering digunakan dan ditawarkan bahkan ditanya oleh keluarga dan pasien yang mau berobat.
Ini menjadi nilai tambah sebagai alat komunikasi saat memberikan pelayanan dengan menawarkan bantuan terutama kemampuan mempersiapkan kursi roda dan peralatan lainnya seperti cara bukanya, cara membawanya bahkan bisa juga menghantarkan sampai tujuan itupun sesuai dengan kebutuhan dan tergantung kondisi ditempat kerja.
6. Kemampuan Surveillance Satpam
Insting Satpam Rumah sakit harus mempunyai unsur curiga dan tidak percaya kepada siapapun, karena tidak semua pasien atau keluarganya baik semua ada juga yang mengaku atau berpura-pura menjadi keluarganya seperti di ruang tunggu ICU, rawat inap, poliklinik atau tempat pelayanan umum lainnya. Ingat !!! tindakan kejahatan datang, karena Satpam tidak waspada dan selalu menganggap aman terkendali.
Pengalaman waktu di Rumah sakit yang sering terjadi itu pura-pura tidur seolah-olah menjadi keluarga pasien terutama malam hari, bisa juga kelalain dari pasien dan keluarganya karena penempatan barang miliknya tidak diamankan dengan baik, sehingga dengan mudahnya diambil oleh pelaku tindakan kriminal tersebut. Oleh sebab itu, peran Satpam yang harus teliti dan jeli dalam melakukan pengawasan dan patroli diarea yang dianggap rawan dan lain sebagainya.
7. Kemampuan Koordinasi Pihak Terkait
Ini sangat penting baik peran dari anggota Satpam, komandan regu atau supervisor bahkan chief yang bertugas di Rumah sakit, harus mampu berkomunikasi kepada pihak terkait dalam hal mencari solusi dan akar permasalahan dari setiap gangguan ancaman dan kejadian di Rumah sakit. Baik internal maupun eksternal agar diajak komunikasi sebagai hubungan kerja dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pihak pengamanan.
Kepada siapa, biasanya melaksanakan koordinasi seperti pihak kepolisian bisa saja kecelakaan lalu lintas dan tindakan kriminal “maka koordinasi dengan lakalantas terdekat dan polsek sesuai dengan tempat Rumah sakit tersebut”, bisa juga koordinasi dengan petugas pemadam kebakaran, warga setempat, babinsa, tentunya manajemen Rumah sakit, dan pihak-pihak eksternal lainnya yang berhubungan dengan keamanan dan ketertiban di lingkungan Rumah sakit.
8. Kemampuan Teknis Damkar
Satpam Rumah sakit harus mempunyai kemampuan melakukan pemadaman api saat terjadi kebakaran dan berkoordinasi kepada pihak Damkar, jika apinya sudah sangat besar. Makanya tak heran jika satpam sering mendapatkan pelatihan terkait damkar.
9. Mampu Mendata Kecelakaan di UGD
Satpam di rumah sakit juga harus mampu melakukan pendataan terhadap kecelakaan lalu lintas yang dibawah UGD, tetap waspada karena penghantar bisa saja menjadi pelaku, jangan sampai penanggung jawab korban lalu-lintas tidak ada. Ini sering terjadi, akhirnya Satpam dikomplain karena tindakan medis harus ada penanggung jawab dari lihak korban.
10. Memahami Prosedur Jam Besuk Pasien,
Selain tegas Satpam harus memberikan penjelasan yang humanis kepada keluarga atau kerabat yang sedang besuk. Terkadang karena situasi dijalan macet, sampai di Rumah sakit jam besuknya sudah habis. Bisa saja Satpam memberikan masuk dengan catatan secara bergantian dan tidak gerombolan karena pasien sedang istirahat dan tindakan medis lainnya.
11. Menertibkan Perokok
Satpam harus bisa menyampaikan ke pengunjung atas imbauan dari manajemen dan direksi “bahwa kawasan Rumah sakit dilarang merokok”. Nah, kembali kepada Satpam, cara menegur dengan Sopan da diterima oleh perokok tersebut, pernah kejadian kekerasan karena tidak mau ditertibkan, dan alasan lainnya.