JURNAL SECURITY | Jakarta—Satpam itu tugasnya melawan arus atau “kontra flow” yang bertanggung jawab dalam lingkungan kerja. Menjalankan prosedur kerja berdasarkan ruang lingkup atau perimeter untuk melakukan pengamanan, ketertiban dengan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli, pengawasan, pemeriksaan, pencatatan, dan lain sebagainya.
Melawan arus maksudnya orang-orang atau masyarakat lainnya “tidur nyeyak” sedangkan Satpam menjaga keamanan di malam hari, dengan kegiatan melakukan pengaman aset perusahaan, informasi, fasilitas atau sarana prasarana,dan kegiatan teknis lainnya.
Sedangkan dari sisi lain, saat Satpam pulang kerja shift malam, orang-orang pada berangkat kerja itulah berlawanan tapi bukan pertengkaran atau keribuatan, hal ini mungkin bisa dirasakan juga oleh aparat keamanan Negara lainnya dan pihak medis yang bekerjanya di rumah sakit, poliklinik, tempat kesehatan dan lain sebagainya.
Aktivitas Satpam malam hari, memang terlihat santai namun banyak tantangan dan risiko yang dihadapi terutama “nahan ngantuk”. Terkadang tidak ada toleransi antara fisik dan pikiran, kalau sudah capek atau lelah cukup pasrah saja “walaupun komandan sudah memberikan intruksi—kalau ngantuk jangan hanya duduk—coba dibawah patroli atau jalan-jalan disekitar lingkungan kerja”. Dengan catatan jangan meninggalkan area kerja tanpa koordinasi pimpinan, apalagi mencari tempat yang nyaman dan aman “untuk tidur”.
Ada istilah dalam singkatan SATPAM (Saat Anda Tidur Pencuri Akan Masuk), singkatan ini hanya mempertegas saja bahwa Satpam yang bertugas malam hari tidak diimbau untuk tidur. Oleh karena itu Satpam tetap waspada dan siaga melakukan patroli dan pengawasan walaupun dalam keadaan sepi, justru situasi sepi membuat Satpam terlena akan tugas dan tanggung jawabnya.
Berikut ini kebiasaan Satpam bertugas malam hari berdasarkan pengalaman pribadi yang mungkin belum dirasakan oleh para komandan Satpam yang langsung menjadi manager atau sebagai direktur security tanpa melalui proses pengalaman sebagai Security. Sebaliknya ada yang melalui Security karir, kemudian menjadi manager sampai dengan pemilik perusahaan Satpam, berikut penjelasannya:
1. Ngopi Malam
Ini menjadi alasan klasik yang dilakukan oleh Satpam, karena tidak hanya malam hari saja ngopi, siang hari pun Satpam masih tetap minum kopi. Namun berbeda ngopi malam hari, bisa agak santai walaupun sedang menjalankan tugas dan tanggung jawab di lingkungan kerja.
Ngopi menjadi sahabat Satpam untuk ngilangin ngantuk bagi yang hobinya ngopi, namun sebaliknya bagi Satpam yang tidak ngopi akan bertahan di tengah ngantuknya saat bertugas malam hari. Itu sah-sah saja, karena ngopi tidak dilarang “tapi yang perlu digaris bawahi adalah Satpam yang bertugas malam hari jangan kebanyak ngumpul apalagi mencai tempat yang lebih nyaman untuk tidur”.
Pengalaman waktu jadi komandan regu (Danru) Tahun 2008 lalu, bahwa ngantuk itu pasti dirasakan oleh seluruh Satpam shift malam, tapi hal itu bisa diatasi untuk tidak ngantuk dengan melalui doktrin dan pengawasan oleh komandan regu tersebut. Waktu itu, konsisten melaksanakan patroli dan sebagai doktrin “saya siapkan pistol air yang isinya campur air Cabei”.
Tapi pistol air cabei tersebut hanya buat nakutin saja biar “Anak Buah” disiplin dan malam hari Satpam tidak tidur? Ini menjadi fenomena dalam melaksanakan tugas malam hari, karena terkadang ngantuk tidak bisa kompromi walaupun lebih dari kopi yang disiapkan. entah minuman dan makanan ringan lainnya.
2. Merokok
Nah, kalo Satpam merokok biasanya menjadi satu paket dengan kopi. Bisa juga tidak semua Satpam merokok dan minum kopi atau analisanya “Satpam merokok dan Satpam ngopi, Satpam merokok tapi tidak ngopi, Satpam tidak ngopi tapi merokok, Satpam tidak merokok dan Satpam tidak ngopi” . Bagi yang hobi merokok situasi malam hari lebih dominan merokok ditemanin dengan ngopi apalagi ada cemilannya.
Prinsipnya boleh-boleh saja mau merokok sembari ngopi atau sebaliknya, karena ini menjadi kebiasaan Satpam malam hari namun harus mempunyai etika dan tidak melanggar atau tindakan berlebihan seperti merokok saat bertugas sehingga bisa saja mengakibatkan kebakaran kalau putung rokoknya dibuang tidak pada tempatnya.
Etika dalam merokok menjadi konsenstrasi oleh pengawas Satpam yang bertanggung jawab untuk mengawasi Satpam yang bertugas malam hari, terutama yang sedikit negatif merokok sembari jalan di lingkungan kerja, merokok diluar jam istirahat, merokok lebih baik menggunakan jaket terutama jam istirahat malam atau di tempat kerja situasi sepi.
Tanpa disadari oleh Satpam merokok ditempat kerja dengan menggunakan seragam lengkap, menjadi penilaian negatif. Kemungkinan orang lain yang melihat atau oleh rekan sesama Satpam, oleh sebab itu himbauan untuk para Satpam Indonesia tetap senantiasa merokok profesional, tahu tempat dengan tidak mengurangi kebiasaan Satpam malam hari tersebut.
3. Lepas Seragam
Bagi petugas Satpam mungkin dianggap biasa, karena mungkin tidak ditegur oleh atasannya? Tapi tidak semua lokasi kerja Satpam bisa lepas seragam seperti lepas baju, sepatu, kopel, topi dan aksesoris lainnya. Saya rasa ini hanya oknum dan beberapa lokasi kerja yang tempatnya sepi atau jauh dari keramaian seperti komplek, perumahan, perkebunan, dan pertambangan lainnya.
Intinya masih ada toleransi untuk lepas seragam tersebut dengan catatan tidak mengurangi esensi dari pengamanan dengan menggunakan seragam lengkap atau seragam bisa dilepas. Karena penilaian user atau pengguna jasa tentu tidak ingin melihat oknum Satpam, seragam yang tidak disiplin dalam berpakaian Satpam baik malam hari maupun situasi sepi.
Satpam yang bertugas dalam kondisi apapun tetap menggunakan seragam lengkap, baik sepi maupun malam hari? Mengurangi persepsi negatif dari masyarakat luas, karena beberapa dekade saptam itu jarang di nilai positif, bahkan yang baik beberapa saja diketahui sedangkan kalau negatif lebih cepat viral dibandingkan yang baiknya.
Maka dari itu, Satpam agar tetap profesional dalam menggunakan seragam Satpam sesuai dengan peraturan yang berlaku terutama internal perusahaan serta gabungan dengan klien dan peraturan kepolisian (perpol) yang mengatur tentang seragam Satpam. Berpakaian Seragam lengkap saat bertugas bagian cerminan penting dari kepribadian Satpam tersebut?.
4. Tidur Malam Hari
Gabungan dari poin 1, 2, dan poin 3 yang pada akhirnya ngantuk bisa-bisa melalaikan tugas dan tanggung jawabnya “yakni tidur saat bertugas”. Seperti contoh begini “ngopi sudah habis satu teko, rokok sudah habus satu bungkus, pelan-pelan lepas seragam” mau nunggu apalagi, tapi ini tidak semua Satpam malam hari ya, hanya oknum Satpam saja yang mempunyai kebiasaan seperti ini.
Apapun alasannya Satpam tidak boleh tidur “baik sengaja maupun tidak sengaja” karena potensi ancaman dan kerawanan malam hari sangat sensitif untuk perilaku tindakan kriminal melakukan kejahatan, terlebih melihat Satpamnya tertdiur pules. Gampang banget melakukan hal-hal yang akan direncanakan seperti pencurian, sabotase, dan berbagai tindakan kriminal lainnya.
Biasanya Satpam kucing-kucingan untuk tidur malam hari dengan cara bergantian, entah kebenaran atau kenyataan yang saya ceritakan ini berdasarkan pengalaman juga waktu jadi Satpam tahun 2005-an. Memang fakta ada Satpam yang tidur malam hari, namun tidak semuanya karena kalau ketahuan bisa-bisa diberikan hukuman oleh komandan atau atasan baik secara fisik maupum surat peringatan.
Khusus Satpam Indonesia, tetap meningkatkan kesadaran dan kepedulian agar tetap waspada menghadapi situasi tidak memungkinkan di lingkungan kerja baik internal maupun eksternal. Dengan Satpam tidur, tindakan kejahatan lebih mudah bereaksi “kesempatan dan niat menjadi satu” apalagi pelaku kejahatan memiliki kemampuan yang luar biasa. Kebiasaan ini, akan membunuh karakter Satpam “kalau menganggap remeh terutama Satpam tidur malam hari”?.
5. Dengarin Musik Melalui HT (Handy Talkie)
Hampir semua Satpam yang mempunyai pengalaman tugas malam hari, sepertinya sudah merasakan betapa asyiknya mendengar musik melalui HT (Handy Talkie). Walaupun HT tersebut digunakan alat komunikasi internal sesama rekan kerja Satpam, tidak mengurangi keterbatasan informasi yang disampaikan “karena hanya sebentar-bentar saja”.
Namun tetap fokus ke sinyal utama, untuk mendengarkan atau menyampaikan informasi kerja yang saling berkoordinasi”. Mungkin yang belum pengalaman menjadi Satpam atau masyarakat umum lainnya, kemungkinan besar tidak mengetahui kebiasaan Satpam mendengarkan musik malam hari baik itu jenis pop, dangdut, dan jenis musik lainnya.
Penggunaan HT bagi Satpam merupakan hal yang krusial harus dalam keadaan on atau siap pakai dan bisa untuk berkomunikasi “baik stand mendengarkan, stand untuk berbagi informasi, atau stand by untuk memberikan situasi darurat lainnya”. Bisa saja informasi terjadinya kebakaran, tindakan kejahatan di lingkungan kerja, dan informasi lainnya yang berhubungam dengan kegiatan Satpam, prosedur, sistem dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, semua kebiasaan Satpam menjadi Seni di dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan di lingkungan kerja, siap menerima intruksi, siap menerima tugas, siap salah, siap menerima tindakan, siap menerima konsekuensi dan tanggung jawab yang lebih berat. Siap berindak tegas dan berani menegakkan prosedur dan peraturan kerja yang berlaku.
6. Makan Indomie Ikat Karet
Kalau yang ini, penulis akan menceritakan pengalaman pribadi waktu menjadi anggota Satpam tahun 2005-an sangat sering “Makan Indomie Ikat Karet” apalagi tanggal 23 ke atas lah alias akhir bulan. Kenapa demikian, karena memang penghasilan tidak mencukupi untuk kebutuhan setiap bulannya.
Apakah tahun 2020-an masih ada Satpam makan Indomie Ikat Karet, mungkin bisa dirasakan sendiri bagi rekan-rekan Satpam yang pengalamanyan 3 tahun belakanhan ini. Ini sih, antara kebiasaan dengan keterpaksaan karena kebutuhan hidup tidak mendukung, dengan sangat tsrpaksan dan tidak ada pilihan lain, yang ada “Mencari Indomie untuk dimakan oleh Satpam malam hari”.
Tidak semuanya juga, Satpam makan Indomie ikat karet pada saat dinas malam hari, ini hanya kebetulan dari pengalaman. Kalau Satpam maaih mengikuti orang tuanya biasanya bawa nasi sendiri dari rumah sedangkan bagi Satpam perantau lebih dominam kepada makan indomie tersebut, yabg sudah diceritakan diatas.
Indomie menjadi cerita sebagai pengalaman yang tidak semua orang mempunyai pengalaman tersebut, bisa jadi pernah merasakan tapi bukan sebagai Satpam namun sebagai mahasiswa/i atau profesi lainnya yang jauh juga dari orang tua dan kekuarganya. Satpam sejati rela makan apa saja yang penting halal, perut kenyang, dan tetap semangat bertugas di malam hari.
7. Mengharapkan Pemberian Uang dan Makanan
Sebetulnya masih banyak lagi kebiasaan Satpam malam hari diantaranya “mengharapkan pemberian dari orang lain baik makanan, uang, dan lain sebagainya” kemungkinan aktivitas pekerjaan malam hari baik itu renovasi ruang kerja, pembangunan ruangan kerja baru, pekerjaan proyek yang belum selesai, dan aktivitas pekerjaan malam hari lainnya.
Terjadinya komunikasi disana terutama pada saat keluar/masuk barang, tukar identitas untuk menggunakan Id card sebagai pekerja malam hari, pengawasan saat sedang beraktivitas, dan lain sebagainya. Biasanya Satpam malam hari, pintar banget melakukan speak atau lobi-lobian kecil untuk mengharapkan pemberian uang tips atau makanan lainnya.
Terkadang sebagai mandor atau pekerja proyek malam hari “sangat pengertian kepada Satpam, dengan memberikan uang rokok atau uang kopi” secara otomatis diterima oleh Satpam. Tidak mungkin juga ditolak, rezeki sudah di depan mata ini lah menjadi kebanggaan dan kebahagian Satpam malam hari kalau ada pemberian dari siapapun seperti senangnya sangat fantantis.
Pesan saja untuk Satpam yang bertugas baik malam hari maupun siang hari, kerja yang ikhlas saja kalau ada rezeki ya ambil saja. Namun jangan diharapkan,memaksa, atau mempersulit, karena ujung-ujungnya bekerjanya tidak ikhlas setiap yang dikerjakan entah itu membantu dan menolong orang lain, timbulnya perasaan negatif jika tidak diberikan apapun dari hal yang diharapkan tersebut.
Semoga dengan kebiasaan-kebiasaan Satpam ini, bisa membantu Satpam Indonesia agar tetap waspada dalam menjalankan tugas malam hari. Terus belajar terhadap keilmuan Satpam baik secara teori maupun praktik, dengan demikian kehidupan kedepan terus berubah dan akan memutuskan mata rantai kemiskinan dari kehidupan Satpam jika memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai.[]