JURNALSECURITY | Semarang — Satpam Candi Golf terpaksa melaporkan sejumlah kenakalan remaja ke Bhabinkamtibmas Karanganyar Gunung, Semarang.
Pasalnya, ia menduga remaja yang berkumpul tersebut hendak perang sarung di Jembatan Simpony, Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari, Semarang, Sabtu pagi (25/3).
Tawuran remaja yang berhasil digagalkan ini melibatkan sedikitnya 50 remaja. Mereka mempersenjatai diri dengan sarung yang diikat ujungnya dan diberi benda keras seperti balok.
Diceritakan, Satpam Candi Golf yang melapor ke Bhabinkamtibmas Karanganyar Gunung. Kemudian berkoordinasi dengan Petugas Linmas untuk mengamankan.
“Ramai banget, Mas, ada 50-an anak. Saat kami sampai di sana, sudah pada lari. Lalu disisir bareng-bareng bersama warga. Pertama diamankan tujuh anak, lalu dua anak, dan ada empat anak. Total 14 anak,” ujar sang Satpam
Dikatakan, para remaja itu berkumpul melalui grup WhatsApp serta didatangi satu persatu ke rumahnya. Kabarnya, mereka ditantang oleh kelompok remaja Kalipancur, Jangli, Tembalang.
Sehabis salat tarawih, FF, 16, warga Jangli Gabeng RT 05 RW 02 Kelurahan Jangli, Tembalang bersama teman-temannya berkumpul di Jangli, tepatnya di rumah MI, 17, warga Jangli Krajan RT 9 RW 6 Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari.
FF sendiri sebelumnya ditelepon temannya berinisial Raf. Ia diajak perang sarung dengan remaja Kalipancur di Jembatan Simpony.
Sekitar pukul 00.30, FF beserta teman-temannya berkumpul di Jembatan Simpony sambil membawa sarung yang sudah diikat ujungnya.S
“Ada indikasi di dalam sarung diisi benda tumpul seperti balok,” katanya.
Beruntung, rencana perang sarung tersebut segera terendus warga. Kejadian itu pun dilaporkan ke petugas Bhabinkamtibmas Kelurahan Karanganyar Gunung diteruskan ke Polsek Candisari.
Nah, saat petugas bersama warga datang, kelompok remaja itu sudah kabur menyelamatkan diri.“Mereka berlarian bersembunyi di kuburan, gereja, dan permukiman warga,” katanya sebagaimana dikutip Jurnal Security dari Radar Semarang (Jawa Pos Group)
Saat dilakukan penyisiran itu, berhasil diamankan sebanyak 14 remaja yang diduga terlibat. Petugas juga menyita barang bukti lima sarung yang ujungnya sudah diikat serta empat unit sepeda motor. Para remaja itu pun langsung dibawa ke Mapolsek Candisari guna dilakukan pendataan dan pembinaan.
Kapolsek Candisari Iptu Handri Kristanto mengatakan, anggota Polsek Candisari yang dipimpin Pawas (Perwira Pengawas) mendatangi TKP dan mengamankan para remaja yang terlibat untuk dilakukan pembinaan.
Mereka diminta push up, shit up dan dilakukan pendataan. “Orang tua masing-masing juga dipanggil untuk menjemput anaknya, dan tidak boleh diwakilkan,” ujarnya.
Beberapa orang tua langsung datang begitu diminta hadir ke Mapolsek Candisari. Selain mendapat pembinaan, para remaja ini juga diminta untuk mengganti knalpot brong yang digunakan di motornya dengan knalpot standar.[lian]