JURNAL SECURITY | | Intellegence Security atau Security Intellegence dalam kegiatan pengamanan terbatas lebih kepada menganalisa informasi terhadap objek yang menjadi pokok pembahasan berdasarkan kebutuhan keamanan dilingkungan kerja seperti ada indikasi tindakan kejahatan atau ancaman nyata diwilayah perimeter tertentu.
Dari proses untuk mengumpulkan bahan pokok Intellegence Security dijadikan pengambilan keputusan strategi pengamanan yang lebih komprehenshif artinya meskipun belum terjadi langkah-langlah yang diambil untuk mengantisipasi baik sebelum dan sesudah kejadian di lingkungan kerja Security.
Kegiatan menganalisis menjadi kekuatan pengamanan dalam menciptakan kewaspadaan dan kesadaran Security karena kerja tidak hanya bediri dan duduk saja namun akan menghasilkan output pengamanan yang lebih profesional, baik dari level anggota Security sampai dengan pimpinan Security tetap memperhatikan aspek pengamanam terutama dari sisi tantangan, hambatan, ancaman dan lain sebagainya.
Security Intellegence untuk mengamankan dan melindungi aset perusahaan baik fisik maupun non fisik dalam setiap organisasi tertentu yang membutuhkan pengawasan dan pemantauan secara berkala, sehingga jika menemukan gap atau celah lebih mudah diselesaikan baik internal maupun eksternal.
Identifikasi Security Intellegence mengikuti pola dan trend serta perkembangam dunia pengamanan dengan menetapkan langkah yang harus diambil dari setiap analisa kejadi berdasarkan data statistik atau pengalaman serta fenomena di lingkungan kerja.
Benefit Security Intellegence:
Dalam perkembangan dunia Security menjadi penggerak roda ekonomi baik yang dirasakan oleh pelaku bisnis Security maupun dirasakan oleh Sumber daya manusia sebagai karyawan dengan orientasinya sebagai “Security” tentu memberikan dampak yang positif terhadap keamanan dan kenyamanan terhadap pelaku bisnis Security tersebut.
Berikut tujuan Intellegence Security untuk organisasi jangka panjang yang berkelanjutan dalam kesadaran dan kualitas pengamanan terutama ditinjau dari teknologi, sistem, prosedur, sumber daya manusia yang terlibat, dan strategi pengamanan baik dari konsep sampai dengan implementasi di lingkungan kerja.
#1. Proteksi Aset Perusahaan :
Tujuan utama proteksi untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko yang akan muncul baik fisik maupun secara digital. Fokus setiap tindakan pengamanan menjadi strategi keputusan jangka panjang yang berkelanjutan terutama membuat mapping sistem dan konsep pengamanan secara komprehenshif.
#2. Meningkatkan Kesadaran Pengamanan:
Tujuan kesadaran pengamanan untuk memastikan bahwa kesadaran ini lebih peduli terhadap ancaman terkini dan tren yang berkembang. Analisa dari setiap objek menjadi kekuatan untuk di mitigasi baik situasi yang pernah terjadi maupun kondisi yang belum terjadi artinya penting dibuatkan peta pengamanan yang lebih profesional.
#3. Pengambilan Keputusan Pengamanan:
Pengambalin keputusan ada hubungan seperti yang diuraikan nomor 1, bahwa keputusan strategi pengamanan yang lebih taknis dan tepat terhadap kebutuhan sumber daya yang terkait dengan mempertimbangkan konsep pengamanan yang terintegrasi diberbagai segmen bisnis pengamanan.
#4. Respon Pengamanan:
Memberikan proses deteksi dan respon terhadap serangan keamanan dilingkungan kerja baik internal maupun eksternal, tindakan-tindakan pencegahan menjadi bahan evaluasi agar selalu memperbaiki agar mendapatkan metode kerja pengamanan yang lebih sensitif terhadap isu keamanan.
#5. Antisipasi Kerugian Pengamanan:
Ini menjadi tantangan dari setiap pelaku atau petugas pengamanan agar bisa meminimalkan dampak serangan keamanan yang berhasil atas tindakan kejahatan kurang diantisipasi dan pencegahan pengamanan di lingkungan kerja.
Komponen Pokok Security Intellengence:
1. Pengumpulan Data: Mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti dari kepolisian, sumber terbuka, data internal, dan sensor keamanan, data media sosial. Untuk sebagai bahan analisa data agar pengamanan lebih terstruktur ketika menghadapi dari berbagai ancaman internal dan eksternal.
2. Analisis Data: Menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengidentifikasi tren, pola, dan indikator keamanan lainnya. Dari uraian nomor 1 lebih kepada, bagaimana data tersebut dijadikan bahan dan tindakan pencegahan dengan langkah-langkah pengamanan lebih komprehensif.
3. Distribusi Informasi: Menyebarkan informasi keamanan yang relevan kepada para pemangku kepentingan, termasuk tim keamanan, manajemen, dan karyawan. Seperti himbauan kepada semua stakeholder agar tetap wasapada pada posisi, situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan di lingkungan kerja.
4. Pemantauan dan Evaluasi: Memantau efektivitas program keamanan dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan untuk meningkatkan proses peningkatan sistem pengamanan melalui kebenaran data dan informasi yang diterima dari berbagai sumber, oleh karena itu, informasi apapun bisa dipertanggung jawabkan oleh manajemen pengamanan.
Manfaat Security Intelligence:
1.Peningkatan Keamanan: Memperkuat pertahanan keamanan organisasi dengan memahami ancaman yang berkembang. Sitem integrasi bisa membuat inovasi baru dengan melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan guna terciptanya rasa aman dan nyaman.
2. Pengurangan Risiko: Mengidentifikasi dan mengurangi risiko keamanan yang potensial sebelum menjadi masalah. Meskipun risiko tidak bisa dihilangi, setidaknya bisa diperkecil dengan melakulan tindakan pengamanan sesuai dengan rencana sebelum dan sesudah terjadi.
3. Respon Cepat: Memungkinkan organisasi untuk merespons serangan dengan cepat dan efektif. Menjadi nilai yang posirif, bila mengalami terjadi keluhan atau kendala tentang pengamanan bisa di support lebih cepat berdasarkan kebutuhan atau bertindak diluar prosedur kerja “namun bukan berarti melakukan penyimpangan dan pelanggaran”.
4. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Memberikan wawasan yang lebih baik untuk membuat keputusan keamanan strategis. Berdasarlan pengalaman kerja, semua pelaku bisnis pengamanan hendaknya selalu belajar dalam menetapkan keputusan yang ambil seperti sitem keamanan, peralatan kerja, pengawasan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya.
5. Keunggulan Kompetitif: Memberikan keunggulan kompetitif dengan meningkatkan ketahanan organisasi terhadap serangan keamanan. Kemampuan persaingan bisnis jangka panjang dan berkelanjutan dari setiap aspek pengamanan yang memberikan pelayanan dan solusi dengan ide yang kreatif.
Contoh Penerapan Security Intellegence:
1. Menghindari Serangan Phishing (kekahatan Cyber) : Mengidentifikasi kampanye phishing yang sedang berlangsung dan memperingatkan karyawan tentang ancaman tersebut. Sebagai tindakan kesadaran dalam memberikan panduan yang lebih terarah untuk kepentingan perusahaan.
2. Deteksi Ancaman Malware (Sistem Komputer) : Mengidentifikasi malware baru dan mengembangkan strategi untuk melindungi organisasi. Sumber daya sistem dan teknologi menjadi tolok ukur pengamanan, karena zamannya era digital pengamanan harus lebih inovasi terhadap ancaman kedepannya.
3. Pemantauan Aktivitas Jaringan: Memantau aktivitas jaringan untuk mendeteksi perilaku mencurigakan dan mengidentifikasi potensi serangan. Begitu juga jaringan yang ada di tempat kerja, jadikan konsep baru yang diantisipasi bila terjadi gangguan demi kelancaran operasional organisasi.
4. Kesadaran Pengaman Fisik dan Non Fisik: Sebagai garda terdepan pengamanan harus memiliki interpersonal yang baik terutama menggunakan panca indera seperti mengamati, mendengar, mencium, merasakan, menganalisas hal sekecil apapun yang akan terjadi di lingkungan kerja.
Dari uraian diatas dapat diberikan kesimpulan bahwa Security Intelligence adalah proses yang sangat penting untuk melindungi aset digital dan fisik organisasi. Dengan memanfaatkan informasi tentang ancaman keamanan yang berkembang, organisasi dapat membuat keputusan keamanan yang lebih baik, mengurangi risiko, dan meningkatkan ketahanan terhadap serangan.
Refrence : IA and Experince.
